Foto: Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Bali dari Fraksi NasDem, I Gusti Ayu Mas Sumatri.
Denpasar, KabarBaliSatu
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Bali kembali menjadi sorotan. Hingga September 2025, capaian penerima manfaat baru menyentuh 29 persen dari target 893 ribu orang. Kondisi ini memantik respons Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Bali dari Fraksi NasDem, I Gusti Ayu Mas Sumatri, yang menegaskan perlunya langkah cepat untuk memperluas jangkauan program.
Saat dihubungi via telepon, Sabtu (4/10), Ketua DPD NasDem Karangasem itu menekankan bahwa program ini bukan sekadar bantuan pangan, melainkan investasi masa depan Bali.
“MBG harus dipercepat, jangan berhenti di angka 29 persen. Anak-anak, ibu hamil, dan kelompok rentan harus benar-benar merasakan manfaatnya. Kalau perlu, target penerima manfaat ditingkatkan agar sejalan dengan semangat menurunkan stunting dan meningkatkan kualitas SDM Bali,” ujarnya tegas.
Menurut Mantan Bupati Karangasem ini, hambatan teknis di lapangan, seperti keterbatasan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), tidak boleh menjadi alasan untuk melambat. Ia menilai koordinasi lintas instansi, baik pemerintah daerah maupun pusat, harus diperkuat agar distribusi makanan bergizi lebih merata.
“Kita bicara soal generasi. Jangan sampai program strategis ini kehilangan momentum hanya karena persoalan teknis,” tambahnya.
Secara politik, dorongan ini memperlihatkan komitmen DPRD dalam mengawal kebijakan strategis pemerintah pusat di daerah. Dari sisi sosial, keberhasilan program MBG diyakini akan menekan angka stunting dan mempersempit kesenjangan gizi antarwilayah. Sementara dari sisi ekonomi, percepatan pembentukan dapur MBG juga bisa membuka lapangan kerja baru serta menggerakkan usaha mikro yang terlibat dalam penyediaan bahan pangan.
Mas Sumatri menutup pernyataannya dengan optimisme.
“Saya berharap Pemprov Bali bersama kabupaten/kota berani menargetkan lebih tinggi, bukan hanya memenuhi angka minimal. Ini adalah kerja bersama untuk memastikan generasi Bali tumbuh sehat, cerdas, dan siap bersaing,” katanya.
Dengan desakan legislator seperti Mas Sumatri, program MBG di Bali diharapkan segera bergerak lebih cepat. Harapannya, tidak ada lagi anak sekolah yang belajar dalam keadaan lapar, dan tidak ada lagi kelompok rentan yang terabaikan dalam pemenuhan gizi. (kbs)