BerandaDaerahKolaborasi Bersama Undiksha, Petani Desa Tulamben Kini Miliki Mesin Pengolah Jambu Mete,...

Kolaborasi Bersama Undiksha, Petani Desa Tulamben Kini Miliki Mesin Pengolah Jambu Mete, Siap Dongkrak Harga Jual

Foto:Kelompok Tani Lumbung Mesari di Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, resmi menerima Teknologi Tepat Guna Fullset Cashew Processing Machine dari Universitas pendidikan Ganesha.

Karangasem, KabarBaliSatu 

Kelompok Tani Lumbung Mesari di Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, resmi menerima Teknologi Tepat Guna Fullset Cashew Processing Machine dari Universitas pendidikan Ganesha yang dikembangkan oleh mahasiswa dan dosen Fakultas Teknik dan Kejuruan yang berhasil meraih pendanaan kompetisi Nasional Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi tahun 2025. Seluruh rangkaian alat pengolahan mete siap digunakan oleh kelompok tani desa Tulamben, dan diharapkan mampu meningkatkan kualitas dan nilai ekonomi jambu mete serta menjadi produk unggulan desa Tulamben.

Baca Juga  Semarak Festival Semarapura 2025, Targetkan 20 Ribu Pengunjung dan Rp 10 Miliar Transaksi

Selama ini, petani di Tulamben hanya menjual mete mentah kepada tengkulak dengan harga Rp17.000,00–Rp20.000,00 per kilogram. Upaya pengupasan manual dengan pisau menghasilkan banyak biji mete cacat sehingga harga tetap rendah. Permasalahan ini menjadi dasar tim PKM-Penerapan Iptek merancang inovasi berupa satu set mesin pengolahan mete lengkap, meliputi alat pengupas, alat pengering, dan pemanggang.

Sebagai tindak lanjut, tim PKM telah melaksanakan pelatihan penggunaan mesin kepada mitra yang berlokasi di Banjar Muntig Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, Karangasem – Bali. Pelatihan diikuti oleh sekitar 17 orang anggota Kelompok Tani Lumbung Mesari. Dalam kegiatan ini, tim menjelaskan alur pengolahan mete mulai dari pemisahan daging buah dan biji jambu mete, penjemuran biji mete, perebusan, pengupasan dengan mesin, pengeringan dan pembersihan kulit ari, hingga proses roasting untuk menghasilkan mete siap konsumsi. Anggota Kelompok Tani juga diberikan pelatihan terkait pengemasan produk dan pelatihan pemasaran digital untuk memasarkan kacang mete yang dihasilkan.

Baca Juga  Gubernur Koster Dapat Apresiasi Menteri Lingkungan atas Gerakan Bali Bersih Sampah: Komitmen Konkret Jaga Pulau Dewata

Para peserta pelatihan terlihat sangat antusias. Mereka menyadari bahwa dengan adanya rangkaian mesin ini, proses pengolahan mete menjadi jauh lebih efisien dan hasilnya lebih berkualitas. Sejak tahun 1991 hanya menjual biji mete belum pernah mengkonsumsi hasil panen sendiri. Kami sangat bersyukur mendapat bantuan alat ini. Semoga alat-alat ini dapat membantu kami meningkatkan harga jual biji mete dengan harga lebih tinggi,” ujar Ibu Nyoman Ratni, Ketua Kelompok Tani Lumbung Mesari.

Dosen Pembimbing tim PKM, I Gusti Lanang Agung Raditya Putra, menambahkan bahwa program ini merupakan dampak nyata kontribusi Universitas Pendidikan Ganesha kepada Masyarakat sebagai kewajiban tri dharma Perguruan Tinggi dalam mendukung peningkatan ekonomi desa sejalan dengan asta cita menuju Indonesia maju.

Baca Juga  Sidak UMKM Langgar Aturan Plastik Sekali Pakai, Pemprov Bali Tegas: Jangan Main-Main dengan Lingkungan

“Kami tidak hanya memberikan alat, tapi juga memastikan keberlanjutan petani mampu mengoperasikan alat dan menghasilkan produk olahan mete lainnya sebagai cikal bakal produk unggulan desa Tulamben kedepannya.” jelasnya.

Dengan adanya Fullset Cashew Processing Machine, Kelompok Tani Lumbung Mesari kini lebih siap menghadapi pasar. Produk kacang mete panggang berkualitas tinggi yang dihasilkan diharapkan mampu menembus pasar domestik maupun ekspor, sekaligus memperkuat UMKM desa.

Inovasi ini menjadi langkah nyata untuk meningkatkan kesejahteraan petani, mengurangi ketergantungan pada tengkulak, dan menjadikan kacang mete Tulamben sebagai komoditas unggulan desa Tulamben yang berdaya saing. (kbs)

Berita Lainnya

Berita Terkini