BerandaDaerahKerja Keras di Periode Kedua, Gubernur Koster Bertekad Seimbangkan Perekonomian Bali, Genjot...

Kerja Keras di Periode Kedua, Gubernur Koster Bertekad Seimbangkan Perekonomian Bali, Genjot Pemerataan Pembangunan Infrastruktur

Foto: Gubernur Bali Wayan Koster bersama Wakil Gubernur I Nyoman Giri Prasta dalam sidang paripurna DPRD Bali

Denpasar, KabarBaliSatu

Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan komitmennya untuk membawa Bali menuju masa depan yang lebih maju dengan fokus pada pembangunan infrastruktur, pelestarian lingkungan, dan peningkatan kesejahteraan rakyat. Hal ini disampaikan dalam pidato pelantikannya bersama Wakil Gubernur I Nyoman Giri Prasta untuk periode 2025-2030.

Dalam pidatonya, Koster menekankan bahwa keberhasilan Pilkada Serentak 2024 merupakan bukti kepercayaan masyarakat Bali terhadap kepemimpinannya. Dengan landasan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, ia bertekad untuk menata perekonomian Bali agar lebih berimbang antara sektor pariwisata dan sektor non-pariwisata.

Salah satu fokus utama kepemimpinan Koster-Giri adalah mempercepat pembangunan infrastruktur, baik di wilayah perkotaan maupun perdesaan. Ia menyoroti pentingnya pemerataan pembangunan antara kawasan Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan) dengan daerah luar Sarbagita.

Baca Juga  Berpihak pada SDM Lokal, Gubernur Koster Akan Wajibkan Pengusaha Transportasi Pariwista dan Ojek Online Ber-KTP Bali, Kendaraan Wajib Plat DK

“Pertumbuhan ekonomi di Sarbagita mencapai 6,40%, hampir dua kali lipat dibanding luar Sarbagita yang hanya 3,72%. Ini menunjukkan adanya kesenjangan yang harus segera kita atasi dengan pembangunan infrastruktur yang merata,” ujar Koster dalam pidatonya di Gedung DPRD Provisi Bali, Renon Denpasar, Selasa (04/03/2025)

Selain itu, ia menyoroti pentingnya transportasi publik yang lebih memadai guna mengatasi kemacetan serta mendukung konektivitas antarwilayah. Pembangunan jalan, pelabuhan, serta aksesibilitas ke kawasan wisata baru menjadi prioritas utama guna mendorong pemerataan ekonomi.

Koster juga menekankan bahwa pembangunan Bali harus tetap menjaga keseimbangan antara alam, manusia, dan budaya. Ia mengutip Bhisama Lontar Batur Kelawasan, yang menegaskan pentingnya menjaga kelestarian gunung dan laut sebagai sumber kehidupan.

Baca Juga  Super Tegas Tanpa Ampun, Gubernur Koster Siapkan Sanksi bagi Hotel hingga Mal yang Tak Bisa Kelola Sampah

“Kita harus hidup selaras dengan alam. Jika tidak, kita akan menghadapi bencana ekologis, kelangkaan pangan, dan degradasi budaya,” tegasnya.

Dalam upaya konkret, Koster memastikan bahwa kebijakan pembangunan Bali ke depan tetap berlandaskan Sad Kerthi—penyucian enam aspek kehidupan, termasuk laut, hutan, sumber air, manusia, dan alam semesta. Ia juga menegaskan keberlanjutan Bali sebagai daerah dengan tingkat stunting terendah di Indonesia, yakni 7,2%, jauh di bawah rata-rata nasional sebesar 21,5%.

Di bidang ekonomi, Koster menargetkan transformasi struktur ekonomi Bali agar tidak terlalu bergantung pada pariwisata. Dengan PDRB per kapita yang meningkat menjadi Rp 67 juta per tahun dan tingkat kemiskinan yang hanya 3,80% terendah di Indonesi, ia mengaku optimis bahwa kesejahteraan rakyat Bali bisa terus meningkat.

Baca Juga  Ingatkan Komitmen Jalankan TJSL dan Lingkungan, Pemprov Bali Gelar Rapat dengan Pelaku Usaha

“Kami akan memperkuat sektor pertanian, perikanan, dan industri kreatif sebagai penopang ekonomi selain pariwisata. Ini penting untuk menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat Bali,” ujar Koster.

Di akhir pidatonya, Koster menegaskan bahwa periode kepemimpinannya bersama Giri Prasta adalah untuk mengokohkan Bali sebagai Padma Bhuwana, pusat peradaban dunia yang tetap menjaga nilai-nilai budaya dan lingkungannya. Dengan semangat Nangun Sat Kerthi Loka Bali, ia mengajak seluruh masyarakat untuk bersatu demi masa depan Bali yang lebih gemilang.

Berita Lainnya

Berita Terkini