BerandaDaerahKebut Infrastruktur Bali, Gubernur Koster Gaspol! Ini Deretan Proyek Strategis hingga 2028

Kebut Infrastruktur Bali, Gubernur Koster Gaspol! Ini Deretan Proyek Strategis hingga 2028

Foto: Gubernur Bali, Wayan Koster, tancap gas mempercepat pembangunan infrastruktur di Pulau Dewata.

Badung, KabarBaliSatu

Gubernur Bali, Wayan Koster, tancap gas mempercepat pembangunan infrastruktur di Pulau Dewata. Dalam Rapat Koordinasi Sinergitas Pemerintah Provinsi dengan bupati/wali kota se-Bali, Rabu (12/3/2025), Koster membeberkan sederet proyek ambisius yang ditarget rampung paling lambat 2028. Kalau molor, kata Koster, tahun 2029 sudah harus tuntas, titik.

“Program ini harus jalan. Kalau bisa 2028 selesai. Buruk-buruknya 2029, nggak ada alasan. Semua berbagi tugas,” tegasnya di hadapan ratusan peserta Rakor di Balai Budaya Giri Nata Mandala, Puspem Badung.

Restorasi Parahyangan Pura Agung Besakih bakal jadi prioritas mulai 2026. Koster menegaskan, keindahan dan kesucian pura terbesar di Bali itu harus tetap terjaga, bukan hanya fisik pelinggih, tapi juga penataan kawasan sekitarnya. Termasuk rencana pembangunan jalan baru yang menghubungkan Pura Batur dan Pura Besakih, berikut gedung parkir modern di kawasan Batur untuk meredam kemacetan.

“Pelinggihnya bagus, parkirnya rapi. Kalau bisa jalannya juga mulus, nggak lagi macet-macetan ke Besakih,” katanya.

Baca Juga  Retret Kepala Daerah, Pemborosan Anggaran Demi Agenda Politik Terselubung 2029, Sandera Kemandirian Daerah?

Tak ketinggalan, proyek Tower Turyapada di Buleleng juga dikebut. Targetnya, pertengahan 2026 tower telekomunikasi sekaligus destinasi wisata baru itu sudah berdiri megah.

Koster memaparkan pembangunan Jalan Sang Hyang Ambu yang bakal menghubungkan Klungkung-Karangasem, menjadi bagian penting dari proyek Jalan Lingkar Bali. Jalan ini dilengkapi terowongan 200 meter, menambah daya tarik infrastruktur di Bali Timur.

Selain itu, ada juga jalan baru Berina yang menghubungkan Karangasem dan Buleleng. Koster optimistis, begitu jalan ini rampung, perekonomian Karangasem ikut “menyala”.

Sementara itu, proyek shortcut Singaraja-Mengwitani di titik 9-10 akan masuk tahap tender pertengahan 2025. Setelah rampung, pengerjaan titik 11-12 dilanjutkan hingga 2026. Dalam rangka mendorong transportasi ramah lingkungan, Pemprov Bali juga merencanakan bus listrik rute Buleleng-Denpasar yang beroperasi setiap hari.

Pelabuhan Amed di Karangasem dan Sangsit di Buleleng juga masuk daftar prioritas pengembangan. Koster ingin menggenjot potensi ekonomi wisata maritim di Bali bagian timur dan utara.

Baca Juga  Kerja Cepat! Gubernur Koster Siapkan Banyak Jalan Baru Atasi Kemacetan di Denpasar

Ibukota Bali juga tidak luput dari sorotan pembangunan. Di Denpasar, akan dibangun jalan baru yang menghubungkan Sunset Road-Mahendradatta dan Gatot Subroto-Canggu. Beberapa underpass direncanakan di titik-titik krusial seperti Jalan Ahmad Yani, Tohpati, dan Jimbaran, untuk memperlancar lalu lintas.

Kawasan Sanur bakal dilengkapi gedung parkir dan jalur shuttle yang terintegrasi langsung ke pelabuhan. Sementara pembangunan jalan baru Simpang Akasia-Padang Galak juga masuk dalam rencana jangka pendek.

Klungkung jadi tuan rumah Pusat Kebudayaan Bali yang mulai dikerjakan akhir 2025. Koster menyebut banyak investor tertarik, namun ia selektif memilih mitra yang punya visi menjaga kelestarian budaya Bali, bukan sekadar mencari untung.

“Nggak asal pilih investor. Titiyang cari yang idealis, yang punya niat baik buat Bali,” katanya.

Tak hanya budaya, sektor olahraga juga digenjot. Bangli bakal punya Pusat Olahraga Bali yang didanai Pemprov Bali dan Pemkab Badung. Pengelolaannya akan dilakukan secara profesional demi mendatangkan keuntungan bagi daerah.

Baca Juga  Bali Era Baru! Koster Siapkan 15 Perda untuk Bali: Melindungi Tanah, Laut, dan Masyarakat Lokal

“Nanti kelola profesional, supaya Bangli ikut menyala,” ujar Koster.

Jalur tol Gilimanuk-Mengwi dipastikan tetap berjalan. Selain itu, Koster mengungkapkan rencana besar pembangunan subway (kereta bawah tanah) di Bali Selatan. Namun, ia mengakui pendanaan proyek-proyek besar ini tak bisa hanya mengandalkan APBD Bali. Karena itu, ia sudah menjadwalkan pertemuan dengan Menteri PUPR.

“Kami sudah upayakan dari provinsi dan kabupaten/kota. Tapi masa nggak ada juga dari kementerian? Titiyang akan ketemu Pak Menteri tanggal 17, mudah-mudahan ada oleh-oleh buat Bali, paling nggak tolnya ada skema dari APBN,” tegasnya.

Rakor kali ini mengusung tema Sinergitas Pembangunan Bali dalam Satu Kesatuan Wilayah: Satu Pulau, Satu Pola, Satu Tata Kelola. Koster menegaskan, pembangunan Bali tak bisa berjalan sendiri-sendiri. Ia mengajak seluruh pemimpin daerah bersinergi untuk mewujudkan Bali yang maju, tertata, dan berkelanjutan.

“Kita satu pulau, nggak bisa jalan masing-masing. Harus satu pola, satu tata kelola,” pungkasnya. (kbs)

Berita Lainnya

Berita Terkini