Foto : Bupati Karangasem, Gus Par, menyapa pelaku UMKM di acara Karangasem Akhir Pekan.
Karangasem, KabarBaliSatu
Malam turun perlahan di Amlapura. Di sepanjang Jalan Veteran, lampu-lampu menyala hangat, menemani derap kaki warga yang mulai berdatangan. Di tengah semilir angin dan canda anak-anak, Taman Kota Jagat Karana berubah menjadi panggung harapan.
Inilah Karangasem Akhir Pekan — sebuah gelaran yang tak sekadar hiburan, tetapi denyut baru bagi nadi ekonomi rakyat kecil. Di sinilah anak-anak muda Gumi Lahar, yang sempat kehilangan arah, kini menemukan cahaya untuk kembali berkarya. Seni tradisi dan modern berpadu dalam harmoni, dari lantunan gamelan hingga dentuman beat kontemporer, semua tampil dalam semangat yang sama: membangkitkan Karangasem.
Tidak ada anggaran dari APBD. Semua tumbuh dari semangat kolaborasi dan cinta pada tanah sendiri. Duet pemimpin Karangasem, I Gusti Putu Parwata dan Pandu Prapanca Lagosa, hadir tak hanya sebagai pejabat, tapi sebagai saksi perjuangan rakyatnya.
Dulu, ruas Jalan Veteran dikenal sebagai arena balapan liar—tempat para muda mudi mencari pelarian. Kini, jalan yang sama menjelma jadi ruang ekspresi, penuh tawa, cahaya, dan harapan. Suasananya mengingatkan pada Malioboro di Yogyakarta, tapi dengan roh Karangasem yang khas.
Sabtu malam (26 April 2025), tercatat 25 pelaku UMKM ikut serta. Dalam waktu tak lebih dari empat jam, omzet mereka menembus hampir Rp 40 juta. Rata-rata tiap lapak membawa pulang Rp 1,5 juta lebih—bukan hanya uang, tapi juga kepercayaan diri yang selama ini hilang.
“Ini bukan sekadar dagang. Ini adalah hidup yang kembali digenggam,” tutur Made Agus Yuda Semara, panitia Karangasem Akhir Pekan, dengan mata berbinar.
Karangasem tak lagi hanya dikenal karena letusan masa lalu. Kini ia bersinar karena semangat masa depan.(kbs)