BerandaDaerahHadiri Puncak Karya Pedudusan Agung di Pura Titi Gonggang Besakih, Gubernur Koster...

Hadiri Puncak Karya Pedudusan Agung di Pura Titi Gonggang Besakih, Gubernur Koster Ajak Krama Bali Teguhkan Jati Diri Lewat Pelestarian Adat dan Kearifan Lokal

Foto: Gubernur Bali Wayan Koster saat menghadiri Puncak Karya Ngenteg Linggih, Pedudusan Agung, Tawur Balik Sumpah, dan Nubung Pedagingan di Pura Titi Gonggang, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, Sabtu (26/10/2025).

Karangasem, KabarBaliSatu 

Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan kembali pentingnya menjaga dan mengamalkan warisan leluhur sebagai fondasi kehidupan masyarakat Bali. Pesan ini disampaikan saat menghadiri Puncak Karya Ngenteg Linggih, Pedudusan Agung, Tawur Balik Sumpah, dan Nubung Pedagingan di Pura Titi Gonggang, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, Sabtu (26/10/2025).

Upacara suci yang digelar bertepatan dengan Dewasa Saniscara Kliwon Wariga itu menjadi momentum spiritual besar bagi masyarakat Hindu di Bali. Dalam suasana penuh bhakti, Koster turut berbaur bersama pengempon pura dan umat saat pelaksanaan prosesi Ida Bhatara Tedun Kapragayugan—tahapan penting dalam rangkaian Karya Pedudusan Agung yang telah berlangsung sejak awal Oktober.

Baca Juga  Sosialisasi di Karangasem, Duta PADAS Putri Koster Ajak Tinggalkan Cara Lama Atasi Sampah

Ritual suci ini dipuput oleh para sulinggih dari berbagai griya di Bali, di antaranya Ida Sri Bhagawan Putra Natha Nawa Wangsa Pemayun (Griya Kedatuan Kawista Blatungan), Ida Pedanda Gede Putra Dalem, Ida Pedanda Made Siwa Putra Dharma Daksa, Ida Pedanda Bodha Gede Jelantik, dan Ida Pandita Dukuh Tribuda Nata Gni Nanda (Griya Gede Bajra Sidhi Telukan Bawang). Sementara prosesi Mepepada Karya dipimpin oleh Ida Rsi Bhujangga Wisnawa Ghanda Kusuma dari Griya Giri Ghanda Madana Panatih.

Selain para sulinggih, pelaksanaan upacara juga diikuti dengan penuh ketulusan oleh pemangku, prajuru adat, pengempon pura, serta masyarakat setempat. Puncak karya berlangsung pada 25 Oktober 2025 dengan berbagai upacara yadnya dan sembahyang bersama umat dari seluruh Bali.

Baca Juga  Wabup Pandu Bangga Paskibraka Karangasem, Tekankan Pentingnya Empat Pilar Kebangsaan

Acara turut dihadiri oleh Bupati dan Wakil Bupati Karangasem, perwakilan Kementerian Agama RI, Danrem 163/Wirasatya, jajaran Forkopimda Karangasem, dan pimpinan OPD Pemerintah Provinsi Bali.

Dalam sambutannya, Koster menyampaikan apresiasi atas kekompakan dan gotong royong krama serta pengempon pura dalam menyukseskan karya besar ini. Ia menilai semangat ngayah yang tulus dan ikhlas mencerminkan kekuatan budaya Bali yang sesungguhnya—yakni persatuan dalam dharma.

“Saya bangga melihat krama dan pengempon pura yang bekerja tanpa pamrih demi kelancaran karya suci ini. Inilah cermin nyata semangat kebersamaan yang menjadi roh kehidupan masyarakat Bali,” ujar Koster.

Baca Juga  Putra Buleleng Raih Doktor Fisika di Arizona State University AS: Gde Bimananda, Bukti Anak Daerah Bisa Tembus Dunia

Lebih jauh, ia mengajak seluruh masyarakat Bali untuk terus melestarikan adat, budaya, dan kearifan lokal yang diwariskan oleh para leluhur. Koster menekankan bahwa nilai-nilai luhur tersebut merupakan wujud nyata dari implementasi Sad Kerthi—enam sumber kesejahteraan dan kesucian hidup—yang menjadi dasar pembangunan Bali menuju kehidupan yang harmonis, lestari, dan sejahtera.

“Pelestarian adat dan budaya bukan hanya soal ritual, tetapi juga tentang menjaga jati diri dan martabat Bali di tengah arus perubahan zaman,” tegas Koster.

Berita Lainnya

Berita Terkini