Foto: Bupati Karangasem Gus Par saat pimpin aksi bersih sampah plastik di Pantai Jasri, Sabtu pagi (7/6).
Karangasem, KabarBaliSatu
Dalam semangat memperingati Hari Lingkungan Hidup Indonesia 2025, Bupati Karangasem I Gusti Putu Parwata—akrab disapa Gus Par—turun langsung ke Pantai Jasri, Sabtu pagi (7/6). Didampingi Sekda I Ketut Sedana Merta, para pejabat OPD, camat, lurah, ASN, siswa-siswi sekolah dasar, hingga masyarakat umum, Bupati Gus Par memimpin aksi bersih-bersih sampah plastik yang menumpuk di pesisir pantai.
Ratusan peserta dari berbagai elemen turut ambil bagian dalam kegiatan ini, menjadikannya simbol kuat dari komitmen bersama untuk menciptakan Karangasem yang bersih, sehat, dan bebas dari polusi plastik. Tidak hanya sekadar seremoni, aksi ini memperlihatkan kesungguhan Pemerintah Kabupaten Karangasem dalam menggerakkan perubahan berbasis partisipasi warga.
“Sayangi bumi, bersihkan dari sampah plastik. Ini bukan cuma tugas pemerintah, tapi tanggung jawab kita semua,” tegas Bupati Gus Par di sela-sela kegiatan, sambil memungut langsung sampah plastik di lokasi.
Gus Par juga mengingatkan pentingnya kesadaran kolektif dimulai dari rumah sendiri. “Mari kita jaga bumi dari rumah sendiri. Pilah sampah dengan benar, ikuti jadwal yang sudah ditetapkan. Sampah yang tak dikelola hari ini bisa jadi bencana di masa depan,” ujar beliau.
Aksi ini selaras dengan visi besar Pemerintah Provinsi Bali di bawah kepemimpinan Gubernur Wayan Koster yang sejak awal telah menegaskan komitmennya dalam gerakan Bali Bersih Sampah Plastik. Melalui Peraturan Gubernur Bali Nomor 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai, Pemprov Bali konsisten mendorong kolaborasi lintas sektor untuk menekan pencemaran lingkungan akibat sampah plastik.
Pantai Jasri yang sebelumnya dikenal sebagai salah satu titik rawan sampah plastik di wilayah timur Bali, kini menjadi medan kampanye hidup bersih yang mengedepankan aksi nyata. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa perubahan lingkungan bukan dimulai dari atas ke bawah, melainkan dari bawah—dari warga, dari pantai, dari tangan-tangan yang peduli.
Melalui momentum ini, Bupati Gus Par kembali menegaskan bahwa pelestarian lingkungan bukan proyek musiman, tapi bagian dari tanggung jawab lintas generasi.
“Karangasem harus menjadi contoh bahwa daerah pun bisa bangkit dan melawan krisis lingkungan dengan aksi nyata. Kita tidak bisa menunggu. Kita harus mulai hari ini,” tutupnya. (kbs)