BerandaDaerahGung Widiada NasDem: Selamat Koster-Giri Pimpin Bali Era Baru, Jaya Wibawa Lanjutkan...

Gung Widiada NasDem: Selamat Koster-Giri Pimpin Bali Era Baru, Jaya Wibawa Lanjutkan Denpasar Maju, Pemimpin Harus Siap Ngayah Mengayomi Semua

Foto: Ketua Bappilu DPW Partai NasDem Bali, yang juga Ketua DPD Partai NasDem Kota Denpasar, Anak Agung Ngurah Gede Widiada yang diakrab disapa Gung Widiada.

Denpasar, KabarBaliSatu

Ketua Bappilu DPW Partai NasDem Bali, yang juga Ketua DPD Partai NasDem Kota Denpasar, Anak Agung Ngurah Gede Widiada atau yang diakrab disapa Gung Widiada, menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat kepada kepada Gubernur Bali Wayan Koster dan Wakil Gubernur Bali Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri), dan seluruh Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota di seluruh Bali yang telah dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto pada Kamis 20 Februari 2025.

Terkhusus DPD Partai NasDem Kota Denpasar memberikan ucapan selamat kepada I Gusti Ngurah Jaya Negara dan Kadek Agus Arya Wibawa (Jaya-Wibawa) atas amanah yang diemban sebagai Walikota dan Wakil Walikota Denpasar periode tahun 2025-2030 dan melanjutkan kepemimpinan membawa Denpasar Maju.

Baca Juga  Perayaan Tumpek Wariga di Denpasar, Jaya Negara Haturkan Sesaji Bubur Sumsum Dan Tanam Pohon  Kelapa Upakara

Gung Widiada berharap agar Jaya-Wibawa sukses dalam menjalankan tugas selama lima tahun ke depan. Tantangan dalam memimpin Denpasar di tengah dinamika yang ada diakui tidaklah ringan, namun hal tersebut menjadi bagian dari tanggung jawab dalam melayani masyarakat.

“Selamat kepada Turah Jaya dan Kadek Agus Arya Wibawa, semoga dalam mengembang tugas lima tahun ke depan lebih sukses,” kata Gung Widiada ditemui di Puri Peguyangan, Denpasar pada Jumat 21 Februari 2025.

Gung Widiada yang juga Puri Peguyangan, Denpasar itu menambahkan, prinsip kepemimpinan yang mengutamakan pengabdian atau ngayah diharapkan dapat terus dijalankan oleh para kepala daerah baik di tingkat kabupaten/kota maupun provinsi.

Sementara itu, Gubernur Bali Wayan Koster yang memasuki periode kedua diharapkan mampu menghadapi berbagai realitas dengan tetap mengayomi seluruh masyarakat dan menjaga keharmonisan di Bali agar tetap nyaman, aman, dan damai di tengah segala perbedaan.

Baca Juga  Tidak Ada Ampun! Gubernur Koster Bakal Cabut Izin Hotel Yang Tidak Gunakan Aksara Bali

“Gubernur ngayah melanjutkan periode kedua membawa Bali Era Baru dan menerima realitas yang terjadi, tentu dengan tetap mengayomi seluruh masyarakat, potensi masyarakat, dengan segala perbedaan, tetap Bali itu nyaman, aman, dan tentu damai dengan segala dinamika yang ada, ” ujar mantan Anggota DPRD Denpasar selama 30 tahun atau 6 periode itu.

Menurut Gung Widiada, masyarakat Bali dikenal sebagai masyarakat kultural yang memiliki ikatan sosial kuat dengan konsep menyama braya, yang menekankan rasa persaudaraan dan kebersamaan.

Konsep ini menjadi landasan penting dalam menjaga kedamaian, kenyamanan, dan keamanan Bali, terutama dalam menghadapi tantangan lima tahun ke depan.

“Bagaimanapun masyarakat Bali adalah masyarakat kultural dengan potensi sosial yang sangat rekat dengan konsep menyama braya, yang dikenal dengan kita bersaudara juga, semuanya dalam konsep ini kita harus menjaga, karena kedamaian, kenyamanan, keamanan, ini sangat penting bagi Bali di dalam menatap kehidupan lima tahun ke depan,” tuturnya.

Baca Juga  Optimalkan Transportasi Bali, Pj. Gubernur Mahendra Jaya Minta Dukungan Pusat Atasi Kemacetan di Bali

Di tengah persaingan yang semakin ketat serta dinamika nasional yang berkembang, Bali diharapkan tetap fokus pada upaya menjaga stabilitas dan keharmonisannya.

Para pemimpin dan aparat memiliki peran strategis dalam memastikan Bali tetap kondusif, mengingat posisi geopolitisnya yang memiliki keterkaitan dengan hubungan internasional.

Gung Widiada mengatakan, Bali dikenal di mata dunia sebagai pusat industri kreatif dan pariwisata yang terus berkembang. Kebudayaan dan kehidupan sosial menjadi modal utama dalam mempertahankan daya tarik serta keberlanjutan sektor ini.

Selain itu, dalam menghadapi dinamika politik dan demokrasi, diperlukan kebijaksanaan dan kedewasaan agar Bali tetap stabil dan harmonis di tengah berbagai perubahan.

“Di samping juga kehidupan politik, demokrasi, kita harus lebih wise, bijaksana, dan lebih matang di dalam menatap situasi yang terjadi,” harapnya. (kbs)

Berita Lainnya

Berita Terkini