Foto: Gubernur Bali Wayan Koster, menegaskan akan turun langsung meninjau sekaligus membuka kembali jalan Gilimanuk–Denpasar pada 19 Juli 2025.
Tabanan, KabarBaliSatu
Setelah hampir dua pekan mengalami gangguan akibat amblesnya jalan nasional di Desa Bajera, Tabanan, Pemerintah Provinsi Bali memastikan jalur vital Gilimanuk–Denpasar akan kembali difungsikan secara normal pada Jumat, 19 Juli 2025 pukul 08.00 WITA.
Hal ini disampaikan langsung oleh Gubernur Bali Wayan Koster, yang menegaskan dirinya akan turun langsung meninjau sekaligus membuka kembali jalan tersebut. “Tanggal 19 Juli pukul 06.00 pagi saya berangkat ke Bajera Tabanan, membuka jalan yang sudah selesai diperbaiki sehingga lalu lintas Gilimanuk-Denpasar normal kembali,” ujar Koster pada Kamis (18/7/2025).
Gubernur Koster menambahkan bahwa jalan nasional yang sempat jebol itu telah selesai diperbaiki secara darurat dan siap dibuka kembali untuk umum. “Jalan nasional Gilimanuk–Denpasar yang jebol besok sudah selesai dan akan dibuka fungsional kembali tanggal 19 Juli pukul 08.00,” imbuhnya.
Dibukanya kembali jalur utama ini menjadi kabar baik bagi masyarakat, pelaku logistik, dan pengguna jalan yang selama ini terganggu aktivitasnya akibat amblesnya jalan. Selama perbaikan berlangsung, arus kendaraan dari Pelabuhan Gilimanuk menuju Denpasar mengalami antrean panjang, bahkan terpaksa dialihkan ke jalur-jalur alternatif yang lebih sempit dan memakan waktu tempuh lebih lama.
Sejumlah truk logistik, kendaraan pribadi, hingga bus pariwisata sempat tertahan hingga berjam-jam karena putusnya badan jalan di titik-titik krusial. Pemerintah pun langsung mengerahkan tim gabungan untuk melakukan penanganan darurat agar kelumpuhan transportasi tidak berlangsung lama.
Ruas jalan nasional Denpasar–Gilimanuk tepatnya di wilayah Banjar Dinas Saraswati, Desa Bajera, Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan, ambles pada Senin, 7 Juli 2025. Peristiwa ini terekam dalam video amatir warga yang memperlihatkan lubang besar menganga di tengah jalan, membuat kendaraan terpaksa melintasi sisi jalan yang masih bisa dilalui.
Kondisi tersebut tidak hanya membahayakan keselamatan pengguna jalan, tetapi juga menghambat distribusi barang dan jasa dari dan ke wilayah Bali Barat. Akibatnya, otoritas terkait memutuskan untuk menutup total ruas jalan tersebut demi menghindari korban dan kerusakan lebih lanjut.
Lokasi amblesnya jalan berada tepat di depan Pasar Bajera, yang merupakan salah satu titik sentral aktivitas ekonomi warga setempat. Selain menimbulkan kemacetan, kejadian ini juga sempat memukul aktivitas ekonomi masyarakat di wilayah sekitar.
Percepatan perbaikan jalur strategis ini menunjukkan komitmen serius pemerintah daerah dalam merespons persoalan infrastruktur. Dengan dibukanya kembali jalan nasional Gilimanuk–Denpasar, diharapkan rantai distribusi barang, mobilitas masyarakat, serta sektor pariwisata yang bergantung pada jalur darat dapat kembali berjalan normal. (kbs)