Foto: Gubernur Bali Wayan Koster melantik 158 pejabat eselon III dan IV di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali pada, Senin (2/6/2025).
Denpasar, KabarBaliSatu
Gubernur Bali, Wayan Koster, kembali menegaskan komitmennya terhadap reformasi birokrasi dengan melantik 158 pejabat eselon III dan IV di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali. Pelantikan berlangsung di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali pda Senin (2/6/2025)dan menjadi bagian dari strategi besar menata birokrasi yang bersih, profesional, dan berbasis kompetensi.
Sebanyak 75 pejabat administrator (eselon III) dan 83 pejabat pengawas (eselon IV) resmi menduduki posisi barunya. Proses penempatan ini diklaim dilakukan secara ketat dan transparan, mengikuti prinsip merit system dan manajemen talenta yang telah diakui secara nasional.
Dalam sambutannya, Gubernur Koster menekankan bahwa setiap keputusan jabatan diambil setelah evaluasi menyeluruh terhadap profil masing-masing pegawai. Ia bahkan mengaku memeriksa langsung setiap dokumen kandidat, mulai dari latar belakang pendidikan, golongan, usia, masa kerja, hingga riwayat mutasi.
“Jabatan harus diisi oleh orang yang benar-benar punya kapasitas. Saya tidak sembarangan. Saya teliti satu per satu. Ini soal pelayanan kepada masyarakat,” ujar Koster tegas.
Gubernur juga menyinggung bahwa Bali kini tidak lagi bergantung pada panitia seleksi (pansel) dalam menentukan pejabat, melainkan langsung melalui sistem manajemen talenta. Langkah ini disebut sebagai bagian dari akselerasi transformasi birokrasi agar lebih lincah dan relevan dengan tantangan zaman.
“Ada yang saya promosikan, ada yang saya rotasi. Semua melalui pertimbangan matang. Saya pilih yang terbaik dari yang ada,” tambahnya.
Namun Koster tidak hanya bicara soal jabatan. Ia juga menyampaikan pesan politik yang kuat—bahwa jabatan adalah amanah, bukan hak. Ia meminta seluruh pejabat baru memahami secara mendalam arah pembangunan Bali, terutama visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali 2025.
“Jangan kerja hanya pakai kepala. Pakai hati juga. Baca dan pahami dokumen strategis pembangunan Bali, pahami apa yang diinginkan oleh saya dan Wakil Gubernur,” katanya dengan nada serius.
Tak hanya itu, ia meminta Sekda dan seluruh OPD untuk secara rutin mengadakan pelatihan penguatan visi dan misi pembangunan daerah. Tujuannya jelas: memastikan seluruh elemen birokrasi berjalan seragam dan solid.
Dalam penutup, Gubernur Koster memberikan peringatan keras kepada para pejabat yang dilantik:
“Bekerjalah dengan tulus, fokus, dan lurus. Jangan bikin ulah di kantor. Jangan bawa masalah pribadi ke pekerjaan. Jangan aneh-aneh!”
Pelantikan ini juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Bali Nyoman Giri Prasta, Sekretaris Daerah Dewa Made Indra, dan para Kepala Organisasi Perangkat Daerah. Pemerintah Provinsi Bali berharap formasi baru ini mampu mendongkrak kinerja birokrasi, mempercepat program strategis, dan memberi dampak nyata bagi masyarakat. (kbs)