BerandaDaerahGubernur Koster Gandeng Mahasiswa Unud Peserta KKN Jadi Agen Perubahan di Desa,...

Gubernur Koster Gandeng Mahasiswa Unud Peserta KKN Jadi Agen Perubahan di Desa, Titip Empat Tugas Strategis

Sosialisasikan Program Satu Keluarga Satu Sarjana hingga Viralkan Jalan Rusak

Foto: Gubernur Bali, Wayan Koster menghadiri Pembekalan Umum Kuliah Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Udayana (Unud) di Aula Widya Sabha, Kampus Bukit Jimbaran, Jumat (13/6/2025).

Badung, KabarBaliSatu

Gubernur Bali, Wayan Koster, mengajak mahasiswa Universitas Udayana (Unud) yang akan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) untuk ikut ambil bagian dalam pembangunan desa. Ajakan itu disampaikan langsung saat Pembekalan Umum Kuliah Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Udayana (Unud) di Aula Widya Sabha, Kampus Bukit Jimbaran, Jumat (13/6/2025).

Dalam pidatonya, Gubernur Koster menitipkan empat tugas penting kepada para mahasiswa yang akan terjun ke 214 desa se-Bali. Empat tugas ini dinilai krusial untuk membantu pemerintah dalam menyusun program pembangunan yang lebih tepat sasaran di tahun-tahun mendatang.

Empat Tugas Strategis

  1. Pendataan Keluarga Miskin
    Mahasiswa diminta mendata keluarga yang tergolong miskin dan sangat miskin di desa lokasi KKN. Pendataan harus dilengkapi dengan dokumentasi seperti foto rumah, kondisi kamar mandi, dan lingkungan sekitarnya.
Baca Juga  Gong Kebyar Legendaris Memukau hingga Akhir, Gubernur Koster Serukan Jaga Seni Budaya Bali Tetap Hidup

“Saya minta tolong, catat dan foto rumahnya, keluarganya, bahkan kamar mandinya. Ini akan jadi dasar program rumah layak huni mulai 2026,” tegas Gubernur Koster.

“Karena kita akan memprogramkan minimum 1 rumah itu  dibantu 30 juta bisa juga sampai 50 juta. Mungkin juga ada yang belum punya rumah yang harus kita bangunin rumahnya,” sambungnya.

  1. Identifikasi Desa yang Belum Tersentuh Air Bersih
    Gubernur Koster juga meminta mahasiswa mencatat desa yang belum memiliki akses air bersih. Dokumentasi visual sangat penting untuk mengetahui kondisi aktual dan menentukan solusi, seperti pembangunan saluran distribusi air.

“Saya titip mana desa desa yang belum terjangkau air bersih. Tolong catat dan foto. Cek juga desa yang kering tapi sebelahnya sungai. Berarti kita butuh penyaluran, maka akan dibuatkan program untuk pendistribusian air,” ujarnya.

  1. Sosialisasi Program Satu Keluarga Satu Sarjana
    Mahasiswa diharapkan aktif menyosialisasikan program Satu Keluarga Satu Sarjana yang dibiayai penuh oleh Pemerintah Provinsi Bali bersama Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di Bali, mulai dari kuliah gratis hingga tamat dan kebutuhan hidup bulanan sebesar Rp1,4 juta hingga tamat ditanggung dari APBD Pemprov Bali.
Baca Juga  Gubernur Koster Pastikan Jalan Gilimanuk–Denpasar Dibuka 19 Juli, Lalu Lintas Kembali Normal

“Kita targetkan 3.000 mahasiswa baru dari keluarga miskin bisa kuliah tahun ini. Anak-anak yang belum sekolah tinggi, catat. Kita bantu,” ucap Gubernur Koster.

  1. Dokumentasi dan Viralisasi Jalan Rusak
    Poin terakhir, mahasiswa diminta melaporkan bahkan memviralkan jalan-jalan rusak di desa. Baik itu jalan provinsi maupun jalan kabupaten/kota.

“Kalau jalannya rusak parah, berlubang-lubang, tolong foto dan viralkan. Biar bupati dan saya langsung tahu,” ujar Gubernur Koster.

Strategi Jangka Panjang Pemerintah Provinsi

Langkah ini merupakan bagian dari strategi Koster di sisa masa jabatan di periode kedua sebagai Gubernur Bali ini untuk mempercepat pembangunan yang adil dan merata. Data yang dikumpulkan mahasiswa nantinya akan diolah menjadi basis program pembangunan 2026, dengan fokus pada infrastruktur, perumahan, dan pendidikan.

Baca Juga  Bupati Satria Ajak HIPMI Klungkung Jadi Motor Penggerak UMKM dan Ekonomi Lokal

Gubernur juga menyebut bahwa kerja sama antara perguruan tinggi negeri maupun swasta dengan pemerintah akan diperkuat lewat MoU. Bahkan, beberapa kabupaten seperti Badung, Denpasar, dan Gianyar sudah sepakat menyisihkan 10% pendapatan dari pajak hotel dan restoran untuk mendukung pembangunan di daerah lain yang lebih tertinggal.

“KKN jangan cuma kerja bakti bersih got. Lihat kondisi desa secara menyeluruh, termasuk potensi pertaniannya. Susun datanya, nanti kita manfaatkan untuk pembangunan,” pesan Koster.

Dengan keterlibatan aktif mahasiswa, Gubernur berharap program KKN bukan hanya menjadi pengalaman lapangan, tapi juga kontribusi nyata dalam memajukan desa-desa di Bali. (kbs)

Berita Lainnya

Berita Terkini