Foto: Festival Literasi Kabupaten Klungkung 2025 secara resmi ditutup oleh Bupati Klungkung, I Made Satria, dalam sebuah seremoni meriah di panggung utama Alun-Alun Ida Dewa Agung Jambe, Sabtu malam (21/6/2025).
Klungkung, KabarBaliSatu
Setelah berlangsung selama tiga hari penuh semangat dan antusiasme, Festival Literasi Kabupaten Klungkung 2025 secara resmi ditutup oleh Bupati Klungkung, I Made Satria, dalam sebuah seremoni meriah di panggung utama Alun-Alun Ida Dewa Agung Jambe, Sabtu malam (21/6/2025).
Penutupan festival yang baru pertama kali digelar ini ditandai dengan penyerahan hadiah kepada para pemenang lomba-lomba literasi, mulai dari baca puisi, mendongeng, hingga cipta komik edukatif. Lomba-lomba tersebut menjadi bagian dari upaya membangun ekosistem literasi yang menyenangkan dan inklusif di tengah masyarakat.
Dalam sambutannya, Bupati Satria menyampaikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya festival ini. Ia menyebut kegiatan ini bukan hanya soal buku dan bacaan, tetapi juga tentang membangun kesadaran bersama akan pentingnya budaya baca, apresiasi seni, dan pelestarian warisan budaya lokal.
“Saya mengapresiasi atas diselenggarakannya Festival ini sebagai upaya meningkatkan budaya baca serta kecintaan terhadap seni budaya Klungkung. Saya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dan tentunya juga kepada masyarakat Klungkung,” ujar Bupati Satria.
Lebih lanjut, Bupati Satria berharap agar festival ini tidak berhenti pada tahun ini saja. Ia mendorong agar kegiatan serupa bisa dijadikan agenda tahunan, sekaligus menjadi barometer peningkatan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) di Kabupaten Klungkung.
“Festival Literasi ini harus bisa menjadi agenda rutin. Kita ingin menjadikannya sebagai inspirasi untuk meningkatkan minat baca dan pembangunan literasi masyarakat secara menyeluruh,” tambahnya.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Komang Wisnuadi, dalam laporannya menyebutkan bahwa festival ini telah melibatkan berbagai unsur masyarakat, mulai dari siswa PAUD, SD, SMP, para guru, lembaga pendidikan, hingga pelaku UMKM di wilayah Klungkung.
“Selama dua hari penuh, kami menyaksikan antusiasme luar biasa. Festival ini menjadi ruang yang sangat positif, tidak hanya untuk membaca dan menulis, tetapi juga untuk memamerkan produk kreatif lokal yang lahir dari semangat literasi,” jelas Komang.
Acara penutupan Festival Literasi Klungkung ini juga dimeriahkan oleh penampilan musik dari band dan musisi lokal Bali, di antaranya Skul Of Rock, Mr. Rayen, dan Motivora. Parade musik ini menambah semarak suasana malam, sekaligus menjadi ruang ekspresi bagi seniman muda Klungkung yang juga menjadi bagian dari ekosistem literasi yang lebih luas.
Festival ini telah menjadi bukti bahwa literasi bukan hanya urusan perpustakaan, tetapi juga gerakan kultural yang mampu menyatukan berbagai elemen masyarakat dalam semangat belajar, berkarya, dan mencintai pengetahuan. Pemerintah Kabupaten Klungkung berkomitmen untuk terus mendukung kegiatan literasi sebagai fondasi peradaban dan pembangunan manusia seutuhnya. (kbs)