Foto: Suasana Family Gathering BPR Kanti 2025, yang tahun ini mengusung tema “Color Up Your Spirit, Light Up Your Happiness.”
Denpasar, KabarBaliSatu
Suasana penuh semangat dan kebersamaan mewarnai Aula Taman Asoka Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Denpasar pada Sabtu, 19 Juli 2025. Lebih dari 500 orang yang terdiri atas karyawan BPR Kanti beserta pasangan, anak-anak, dan pemegang saham berkumpul dalam momentum tahunan Family Gathering BPR Kanti 2025, yang tahun ini mengusung tema “Color Up Your Spirit, Light Up Your Happiness.”
Acara ini menjadi lebih dari sekadar ajang rekreasi. Ia menjadi simbol ikatan kekeluargaan, refleksi nilai-nilai perusahaan, dan wujud nyata komitmen terhadap pembangunan sumber daya manusia lintas generasi.
Puncak kegiatan ditandai dengan penganugerahan KAFAYA (Kanti Family Youth Award), sebuah penghargaan kepada anak-anak karyawan yang berprestasi tidak hanya dalam bidang akademik, tetapi juga pengembangan soft skills, kepemimpinan, seni, dan olahraga. Penghargaan ini mencerminkan visi jangka panjang BPR Kanti dalam menyiapkan generasi penerus yang “cukup siap” menjawab tantangan zaman.
“KAFAYA bermakna ‘cukup’, yang artinya generasi muda kita cukup siap untuk melangkah lebih pasti di masa depan,” ujar Direktur Utama BPR Kanti, Made Arya Amitabha.
Dalam keterangannya dihadapan awak media, Made Arya Amitabha menegaskan bahwa pendidikan tidak boleh hanya dipahami sebatas transmisi pengetahuan, tetapi sebagai cara meningkatkan kecerdasan secara menyeluruh. Menurutnya, 80% kesuksesan seseorang ditentukan oleh kecerdasan emosional, bukan semata-mata nilai akademik.
“Melalui KAFAYA, kami membina pribadi sejak dini agar mampu menjawab tantangan masa depan,” ungkapnya.
Kegiatan ini juga menjadi momentum peluncuran dukungan beasiswa internal BPR Kanti, termasuk menyambut program Pemerintah Provinsi Bali Satu Keluarga Satu Sarjana. BPR Kanti menyatakan kesiapannya membiayai pendidikan karyawan yang belum menyandang gelar sarjana.
“Kami sudah menghitung semuanya. Siap membiayai dari bank. Ini akan memotivasi anak-anak karyawan untuk setidaknya memiliki pendidikan setara orang tuanya,” terang Arya Amitabha.
Tak hanya itu, sekitar 40 orang karyawan telah diinventarisir untuk program peningkatan strata pendidikan ini. Kerja sama teknis dengan pihak kampus UNHI pun akan segera ditindaklanjuti.
Rektor Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Denpasar, Prof. Dr. drh. I Made Damriyasa, MS., memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif BPR Kanti dalam menyelenggarakan kegiatan Family Gathering. Menurutnya, kegiatan semacam ini mencerminkan kondisi perusahaan yang sehat dan solid. Komitmen BPR Kanti untuk memberikan beasiswa kepada karyawan maupun keluarganya juga dinilai sebagai wujud nyata sinergi dan semangat gotong royong antara dunia usaha dan perguruan tinggi.
“Kalau satu perusahaan mengadakan Family Gathering seperti ini, kami yakin perusahaannya sehat. Terlebih lagi jika ada komitmen memberikan beasiswa, ini menjadi bentuk nyata gotong royong dunia usaha dengan perguruan tinggi,” ujarnya.
Ia juga menyebut bahwa inisiatif seperti ini harus menjadi model bagi sektor swasta lainnya dalam meningkatkan kualitas dan daya saing SDM Bali.
“Jadi oleh karena itu jangan ragu-ragu lagi terkait dengan BPR Kanti yang sampai saat ini sudah banyak berkontribusi. Apalagi nanti ada bantuan beasiswa untuk mahasiswa di Universitas Hindu Indonesia,” pungkasnya.
Uniknya, BPR Kanti juga memperkenalkan budaya sehat di lingkungan kerja melalui program puasa sehat (intermittent fasting). Program ini telah berjalan sejak 2024 dan memberikan reward finansial bagi karyawan yang berhasil menjalaninya. Tahun ini, durasinya ditingkatkan menjadi:
Puasa 16 jam: Rp5.000
Puasa 18 jam: Rp10.000
“Kita tidak memberi sanksi pada yang tidak berpuasa, tapi memberi penghargaan pada yang berhasil. Target kami, tiga tahun ke depan seluruh karyawan melakukannya dengan sadar,” ucap Arya Amitabha.
Langkah ini selaras dengan temuan medis bahwa puasa 16–18 jam mampu memperbaiki metabolisme dan menjaga kesehatan sel tubuh secara alami.
Arya Amitabha tak menampik bahwa industri perbankan, khususnya BPR, tengah menghadapi tantangan berat akibat dampak pandemi, ketidakpastian global, hingga meningkatnya kredit bermasalah yang menutup banyak BPR di Bali.
Namun, BPR Kanti justru berhasil tumbuh. Pada 2022, kredit meningkat 48,7%, meski mereka menolak 80% permohonan kredit demi prinsip kehati-hatian.
“Kami tetap bertumbuh karena strategi dan kecerdasan kolektif. Perform itu bukan soal bisa atau tidak, tapi mau atau tidak,” tegasnya.
Ia juga menegaskan bahwa karyawan yang tidak memiliki kesamaan visi tidak bisa terus dipertahankan. Visi kolektif menjadi kunci eksistensi BPR Kanti sebagai BPR penyalur kredit terbesar kedua di Bali.
Penutup acara dipenuhi pesan mendalam tentang makna loyalitas dan cinta kepada institusi.
“Saya telah mempersembahkan anak-anak terbaik saya untuk BPR Kanti. Saya mengajak seluruh keluarga besar juga mempercayakan generasi terbaiknya kepada Kanti,” ucap Arya Amitabha.
Pesan tersebut menjadi refleksi bahwa BPR Kanti bukan sekadar tempat kerja, tetapi rumah bersama untuk tumbuh, bertahan, dan menang bersama.
Family Gathering BPR Kanti 2025 membuktikan bahwa perusahaan bukan hanya tempat mencari nafkah, melainkan juga wadah tumbuhnya nilai, semangat, dan generasi masa depan. Dalam balutan kekeluargaan dan visi cerdas, BPR Kanti terus melangkah mantap menuju masa depan yang lebih gemilang. (kbs)

