Foto: DPD Partai NasDem Denpasar menyerahkan 50 paket sembako, yang difasilitasi Ketua DPW Partai NasDem Bali, Ir. I Nengah Senantara, terhadap korban banjir di Banjar Petangan Gede, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara, Selasa, 23/9/2025, malam.
Denpasar, KabarBaliSatu
DPD Partai NasDem Denpasar menunjukkan kepedulian nyata kepada warga terdampak banjir di Kota Denpasar. Melalui koordinasi Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) NasDem Bali, bantuan kemanusiaan disalurkan langsung ke lokasi banjir di Banjar Petangan Gede, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara, Selasa, 23/9/2025, malam. Aksi ini menjadi bukti nyata bahwa partai politik tidak hanya bergerak di arena politik, tetapi juga hadir di tengah masyarakat saat bencana melanda.
Ketua DPW Partai NasDem Bali, Ir. I Nengah Senantara, yang juga anggota Komisi VI DPR RI dapil Bali, memfasilitasi penuh kegiatan kemanusiaan dengan mengerahkan tim serta dukungan logistik. Sebanyak 50 paket sembako disalurkan melalui DPD Partai NasDem Kota Denpasar yang dipimpin Anak Agung Ngurah Gede Widiada atau yang akrab disapa Gung Widiada bersama jajaran pengurus partai.
Penyerahan bantuan dilakukan di wilayah Banjar Petangan Gede, yang menjadi salah satu titik terparah terdampak banjir. Bantuan diserahkan langsung kepada warga yang rumahnya terendam luapan air sungai di kawasan tersebut.
“Penyerahan bantuan dilakukan Selasa malam (23/9/2025), tepatnya di wilayah Ubung Kaja. Kami difasilitasi oleh Kakak Senantara selaku Ketua DPW NasDem Bali. Paket-paket ini diserahkan langsung ke titik banjir di Banjar Petangan Gede,” jelas Gung Widiada.
Menurut Gung Widiada, kondisi di lapangan sangat memprihatinkan. Banjir terjadi akibat luapan sungai kecil di belakang permukiman warga, yang menyebabkan air meluap dan merendam puluhan rumah. Bantuan yang disalurkan diharapkan mampu menguatkan mental warga sekaligus memberikan dukungan moril.
Ia menyampaikan apresiasi atas peran Nengah Senantara yang memfasilitasi penuh aksi kemanusiaan ini. Meskipun NasDem Denpasar hanya memiliki satu kursi di DPRD Kota Denpasar, partai tetap berkomitmen menunjukkan kepedulian dan empati kepada masyarakat.
“Kami sangat berterima kasih kepada Kakak Senantara yang telah memfasilitasi aksi kemanusiaan ini. Walaupun NasDem hanya memiliki satu kursi di DPRD Kota Denpasar, kami ingin menunjukkan kepedulian dan empati kepada masyarakat,” tegasnya.
Ia menekankan pentingnya langkah antisipasi dari pemerintah untuk mencegah banjir serupa terulang. Berdasarkan pengamatannya, penyebab utama banjir berasal dari luapan sungai kecil yang tidak mampu menampung debit air. Pemerintah perlu melakukan kajian menyeluruh, menata tata ruang kota secara ketat, memperluas ruang hijau sebagai daerah resapan, serta memastikan tidak ada pembangunan yang melanggar aturan. Partisipasi masyarakat juga menjadi faktor penting, khususnya dengan tidak membuang sampah ke sungai agar aliran air tetap lancar.
“Pemerintah harus melakukan kajian menyeluruh, menata tata ruang kota, memperluas ruang hijau sebagai daerah resapan, dan memastikan tidak ada pembangunan yang melanggar aturan. Masyarakat juga harus berpartisipasi, terutama dengan tidak membuang sampah ke sungai,” katanya.
Gung Widiada mengingatkan bahwa Denpasar, sebagai ibu kota Bali, menjadi magnet pertumbuhan penduduk dan pembangunan. Pertumbuhan tersebut harus diimbangi dengan pengelolaan ruang kota yang ketat agar tidak menimbulkan bencana. Ia menyoroti pentingnya menjaga bantaran sungai sebagai daerah resapan air, sehingga tidak habis tertutup bangunan akibat pembangunan yang tidak terkendali.
“Pertumbuhan ini harus diimbangi dengan pengelolaan ruang kota yang ketat. Jangan sampai bantaran sungai yang semestinya menjadi daerah resapan justru habis tertutup bangunan,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua DPW Partai NasDem Bali, Ir. I Nengah Senantara, menegaskan bahwa kehadiran NasDem di lokasi bencana adalah bagian dari komitmen partai untuk selalu bersama rakyat.
“NasDem hadir untuk meringankan beban masyarakat. Kami tidak hanya datang saat bencana terjadi, tetapi juga akan terus mendampingi proses pemulihan pasca-banjir. Ini adalah bentuk kepedulian dan komitmen kami untuk selalu bersama rakyat,” ujarnya melalui sambungan telepon.
Senantara juga mengajak semua elemen masyarakat untuk bahu-membahu memulihkan wilayah terdampak. “Kami percaya, dengan kerja sama semua pihak, warga dapat segera bangkit dan kembali menjalankan aktivitas seperti biasa,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa upaya pencegahan bencana merupakan tanggung jawab bersama. Masyarakat diimbau untuk menjaga lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan, dan mendukung langkah pemerintah dalam menata tata ruang kota. Penanganan banjir, menurutnya, bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga memerlukan peran aktif seluruh lapisan masyarakat.
“Kami mengimbau masyarakat untuk menjaga lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan, dan mendukung upaya pemerintah dalam menata tata ruang kota. Penanganan banjir bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tugas kita bersama,” tegas pengusaha sukses yang dikenal dengan tagline Senantara Peduli Senantara Berbagi.
Senantara menilai persoalan tata ruang dan kesadaran masyarakat menjadi faktor kunci dalam mencegah bencana banjir. Sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, Denpasar memerlukan pengawasan ketat terhadap setiap aktivitas pembangunan agar daerah resapan air tetap terjaga. Dengan pengelolaan tata ruang yang baik dan disiplin, banjir serupa diyakini dapat diantisipasi.
“Denpasar sebagai pusat pertumbuhan ekonomi memerlukan pengawasan ketat terhadap pembangunan. Jangan sampai kita abai terhadap daerah resapan air. Jika tata ruang diawasi dengan baik, banjir seperti ini bisa dicegah,” jelasnya.
“Ini bukan hanya tentang bantuan, tetapi tentang membangun kepedulian dan solidaritas. NasDem akan terus hadir bersama masyarakat,” pungkasnya.
Bantuan dari NasDem ini disambut antusias oleh warga Ubung. Kehadiran partai besutan Surya Paloh itu menegaskan bahwa partai politik memiliki peran penting dalam aksi kemanusiaan, bukan hanya sebagai pengambil kebijakan di parlemen. Warga pun berharap agar perhatian semacam ini terus berlanjut, tidak hanya saat bencana, tetapi juga dalam proses pemulihan dan pencegahan bencana ke depan. (kbs)