Foto: Gde Sumarjaya Linggih (Demer) terpilih sebagai Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali periode 2025-2030 dan membuka peluang maju sebagai Calon Gubernur Bali.
Denpasar, KabarBaliSatu
Politisi senior Partai Golkar, Gde Sumarjaya Linggih yang akrab disapa Demer, resmi didaulat menjadi Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali periode 2025-2030. Penetapan Demer dilakukan secara aklamasi dalam Musyawarah Daerah (Musda) XI DPD Partai Golkar Bali yang digelar Minggu sore (13/7/2025) di Hotel The Meru, Sanur, Kota Denpasar.
Penunjukan secara bulat itu menunjukkan soliditas kader beringin di Pulau Dewata, sekaligus mengukuhkan posisi Demer sebagai sosok sentral dalam arah politik Golkar Bali ke depan. Tak pelak, muncul pula pertanyaan apakah posisi strategis ini menjadi jalan baginya untuk maju sebagai Calon Gubernur Bali dari Partai Golkar.
Menanggapi hal itu, Demer memilih bersikap realistis namun terbuka. Ia menekankan bahwa pencalonan kepala daerah di internal Golkar tetap berpijak pada mekanisme yang telah digariskan oleh DPP Partai Golkar, yakni berdasarkan hasil survei.
“Soal Pilkada masih jauh, karena masa jabatan kepala daerah diperpanjang sesuai putusan MK, sehingga kemungkinan Pilkada baru digelar 2031. Tapi kita tetap mempersiapkan diri,” ujar Demer saat ditemui usai Musda.
Menurut Anggota Komisi VI DPR RI ini, Golkar berpegang teguh pada petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) yang menekankan pentingnya survei dalam proses penjaringan calon.
“Survei dilakukan tiga kali. Pertama soal elektabilitas dan popularitas, kedua soal kekuatan pasangan calon, dan yang ketiga adalah survei penguatan. Dari situ kita tahu siapa yang paling diinginkan masyarakat,” jelas wakil rakyat yang sudah lima periode di DPR RI ini.
Demer menegaskan, Golkar ingin menyuguhkan calon pemimpin terbaik bagi masyarakat Bali, dan jalan paling ilmiah untuk mengetahuinya adalah lewat survei yang kredibel.
“Kalau kita sudah tahu keinginan masyarakat, itu jadi pedoman menentukan calon kepala daerah. Di situ juga Golkar bisa hadir menyalurkan ide, gagasan, program pemberdayaan, maupun sikap kritis terhadap kebijakan,” ujar politisi senior Golkar asal Desa Tajun, Kabupaten Buleleng itu.
Saat ditanya apakah dirinya siap maju sebagai Calon Gubernur Bali dari partai berlambang pohon beringin itu, terutama dengan tidak adanya calon gubernur petahana pada Pilgub mendatang, Demer tak menampik kemungkinan tersebut. Namun ia kembali menekankan pentingnya basis dukungan nyata dari masyarakat Pulau Dewata Bali.
“Sebagai politisi tentu kita berusaha. Tapi ya harus realistis. Prinsipnya di DPP Golkar adalah semua harus berdasarkan hasil survei. Kalau memang masyarakat menginginkan, tentu kita siap.”
Dengan terpilihnya Demer sebagai Ketua DPD Golkar Bali dan pendekatannya yang rasional terhadap pencalonan kepala daerah, langkah Golkar Bali ke depan diprediksi akan lebih terukur, strategis, dan berpijak pada aspirasi rakyat. (kbs)