Foto: Gde Sumarjaya Linggih yang akrab disapa Demer (nomor dua dari kiri) yang terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali periode tahun 2025-2030 saat berfoto bersama Wakil Ketua Umum DPP Golkar Emanuel Melkiades Laka Lena yang juga Gubernur Nusa Tenggara Timur (paling kiri), Ketua Depidar SOKSI Bali AA Bagus Adhi Mahendra Putra (nomor 2 dari kanan), Ketua DPD Golkar Bali periode 2020-2025 Dr. Nyoman Sugawa Korry (paling kanan).
Denpasar, KabarBaliSatu
Politisi senior Partai Golkar, Gde Sumarjaya Linggih yang akrab disapa Demer, resmi menakhodai DPD Partai Golkar Provinsi Bali untuk periode 2025–2030. Demer ditetapkan sebagai Ketua secara aklamasi dalam forum Musyawarah Daerah (Musda) XI DPD Partai Golkar Bali yang digelar Minggu sore, 13 Juli 2025, di Hotel The Meru, Sanur, Denpasar.
Penetapan Demer secara aklamasi mencerminkan kuatnya dukungan dari seluruh jajaran kader Partai Golkar di Bali, sekaligus menjadi sinyal kepercayaan penuh terhadap kepemimpinannya untuk lima tahun ke depan.
Dalam pidato politik perdananya sebagai Ketua DPD Golkar Bali, Demer menyampaikan komitmennya untuk merangkul semua kalangan dalam proses penyusunan struktur kepengurusan baru. Namun, ia juga menyampaikan analogi tajam tentang perlunya selektivitas dalam mengisi posisi.
“Saya setuju dengan prinsip akomodatif, apalagi setelah diserahkan kepada saya untuk menyusunnya. Tapi harap dimaklumi, kapal Golkar ini tidak bisa memuat semua muatan,” ujar Demer disambut tepuk tangan hadirin.
Demer yang kini juga masih menjabat Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Bali itu menegaskan bahwa dalam proses perekrutan pengurus, akan ada yang ‘booking’ lebih awal dan ada yang datang belakangan. Namun hal itu, menurutnya, bukan soal siapa lebih penting, melainkan siapa yang paling siap dan mampu membawa kapal organisasi melaju cepat.
“Kalau semua mau jadi pengurus, lalu siapa yang mau jadi anggota? Kita butuh tim yang solid, bukan beban. Jangan sampai justru jadi pemberat kapal yang membuat Golkar tidak bisa melaju cepat,” tegasnya.
Demer juga menyentuh aspek kepemimpinan yang lebih luas, dengan menyisipkan nilai-nilai filosofi dari Bahasa Kawi. Ia mengatakan, seorang pemimpin yang sejati adalah mereka yang tidak tega melihat rakyatnya menderita.
“Ada ungkapan dalam Bahasa Kawi yang sangat saya hayati. Kesedihan terdalam seorang pemimpin adalah ketika melihat rakyatnya menderita. Maka tugas pemimpin sejati adalah menyelesaikan penderitaan itu,” tegasnya.
Demer juga menegaskan komitmennya membawa Partai Golkar Bali ke arah yang lebih modern dan relevan dengan perkembangan zaman. Ia menyiapkan desain besar transformasi partai, mulai dari penguatan basis data hingga pemanfaatan teknologi digital canggih.
“Ke depan, saya akan mendesain Golkar menjadi partai yang modern. Kita akan memanfaatkan revolusi industri 5.0 mulai dari Internet of Things, robotik, drone, hingga sistem informasi geografis (GIS) untuk pemetaan suara dan pemilih,” ungkap Demer penuh semangat.
Lebih dari sekadar modernisasi sistem, politisi senior Golkar asal Desa Tajun, Kabupaten Buleleng itu juga memiliki visi besar untuk menjadikan Partai Golkar sebagai partai yang akrab dan dekat dengan generasi muda. Ia melihat energi baru yang tumbuh di tubuh partai, terutama di DPP Golkar, sebagai fondasi untuk membawa semangat perubahan ke tingkat daerah.
“Saya ingin Golkar menjelma menjadi partai anak muda. Karena anak muda itu penuh semangat, ide, dan gagasan. Di Golkar, semua itu boleh bertarung secara sehat,” tegas Demer yang dikenal sebagai kader senior Golkar militan dan telah berdikasi penuh untuk Golkar serta juga dikenal luas dengan pengabdiannya sebagai Anggota DPR RI lima periode yang telah totalitas memperjuangkan kepentingan Bali di pusat.
Langkah ini dianggap penting untuk memastikan Partai Golkar tidak hanya bertahan sebagai partai senior, tetapi juga mampu beradaptasi dengan dinamika zaman dan kebutuhan pemilih milenial serta Gen Z.
Musda Golkar Bali dibuka Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Golkar M. Sarmuji mewakili Ketua Umum DPP Golkar Bahlil Lahadalia. Turut hadir Wakil Ketua Umum DPP Golkar Emanuel Melkiades Laka Lena yang juga Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT).
Musda XI ini menjadi titik awal konsolidasi besar Golkar Bali menuju Pemilu 2029. Di bawah kepemimpinan Demer yang dikenal berpengalaman dan berjiwa organisatoris, Partai Golkar Bali diharapkan mampu tampil lebih solid, modern, dan responsif terhadap dinamika zaman.
Langkah awal sudah diambil, kini publik dan kader menantikan bagaimana “kapal besar” bernama Golkar Bali akan melaju di bawah komando sang nahkoda baru. (kbs)