Foto: Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Bali, Gde Sumarjaya Linggih yang akrab disapa Demer, optimistis masa depan pembangunan Bali akan tetap berjalan meski di tengah keterbatasan anggaran baik di tingkat pusat (APBN) maupun daerah (APBD).
Denpasar,KabarBaliSatu
Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Bali, Gde Sumarjaya Linggih yang akrab disapa Demer, optimistis masa depan pembangunan Bali akan tetap berjalan meski di tengah keterbatasan anggaran baik di tingkat pusat (APBN) maupun daerah (APBD). Menurutnya, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto yang kuat dan didukung oleh mayoritas partai politik, kebijakan pembangunan akan tetap terlaksana tanpa hambatan berarti. Terlebih lagi program retret akan semakin mempererat hubungan antara pusat dan daerah.
“Kepemimpinan Pak Prabowo ini cukup kuat, bahkan sangat kuat, dengan dukungan 82% partai politik. Sehingga apapun program yang beliau jalankan, saya rasa tidak akan bisa ditolak oleh daerah. Bagaimanapun, kita adalah negara kesatuan, bukan federal. Gubernur adalah kepanjangan tangan presiden di daerah,” ujar Demer.
Ia juga menilai bahwa Presiden Prabowo memiliki visi besar untuk meninggalkan warisan (legacy) yang baik bagi Indonesia. Dengan kematangan usia dan pengalaman, Prabowo dinilai akan fokus pada pembangunan jangka panjang demi kemajuan bangsa.
“Beliau sudah selesai dengan urusan pribadi, baik itu soal kehidupan maupun kekayaan. Saya yakin cita-citanya sekarang adalah menjadikan Indonesia lebih maju dan lebih baik. Nantinya, beliau akan dikenang sebagai pahlawan pembangunan,” lanjut Anggota Fraksi Golkar DPR RI ini.
Wakil rakyat yang sudah lima periode mengabdi dan berjuang di DPR RI ini juga menyoroti sejumlah program strategis pemerintahan Prabowo yang dinilainya mampu membawa Indonesia menuju pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat, seperti hilirisasi industri, ketahanan pangan, ketahanan energi, serta program makan bergizi gratis.
Demer, yang sebelumnya telah melakukan kunjungan kerja ke Rusia, mencontohkan bahwa negara tersebut berhasil menerapkan program hilirisasi. Di tengah sanksi dari negara-negara Barat, perekonomian Moskow justru mampu bertahan hingga saat ini berkat hilirisasi.
“Dulu mereka mengimpor gandum, sekarang justru mengekspornya meski mendapat sanksi dari negara-negara Barat. Saya yakin Indonesia juga bisa berkembang pesat dengan kebijakan serupa,” jelasnya.
Lebih lanjut, Demer meyakini bahwa seiring berjalannya waktu, sinergi antara pemerintah pusat dan daerah akan semakin erat. Ia berharap para kepala daerah, termasuk di Bali, dapat memahami visi dan misi pemerintahan saat ini agar pembangunan berjalan selaras dan membawa manfaat bagi masyarakat.
“Dengan adanya retret dan pertemuan-pertemuan bersama, para menteri dan kepala daerah akan lebih memahami program pemerintah. Jika visi dan misi ini bisa sinkron, saya yakin kita semua akan menikmati kemajuan bersama,” pungkasnya. (kbs)