Foto: Gus Par siap hadir langsung pada prosesi Mendem Pedagingan sebagai bagian dari peletakan batu pertama pembangunan Pura Pedharman Sira Arya Gajah Para (AGPAG) di kawasan suci Pura Besakih.
Karangasem, KabarBaliSatu
Dukungan nyata kembali ditunjukkan Bupati Karangasem I Gusti Putu Parwata, atau yang akrab disapa Gus Par, terhadap upaya pelestarian warisan leluhur. Kali ini, Gus Par siap hadir langsung pada prosesi Mendem Pedagingan sebagai bagian dari peletakan batu pertama pembangunan Pura Pedharman Sira Arya Gajah Para (AGPAG) di kawasan suci Pura Besakih.
Dukungan ini disampaikan Gus Par saat menerima audiensi panitia pembangunan Pura Pedharman AGPAG, yang dipimpin Ketua Umum AGPAG Pusat I Ketut Suadnyana, di Rumah Jabatan Bupati Karangasem, Jumat (4/4). Dalam pertemuan itu, panitia menyampaikan harapan agar Bupati dan Wakil Bupati Pandu Prapanca Lagosa turut hadir dalam upacara Mendem Pedagingan yang akan dilaksanakan pada Purnama Kadasa, Saniscara Wage Julungwangi, 12 April 2025, bersamaan dengan Karya Agung Ida Bhatara Turun Kabeh di Besakih.
“Tiang sangat mengapresiasi semangat pasemetonan yang berkomitmen membangun Pura Pedharman ini. Ini bagian dari penguatan jati diri, sejarah, dan spiritualitas masyarakat Karangasem,” ujar Gus Par yang didampingi Wakil Bupati Pandu, Sekda Ketut Sedana Merta, serta Kadis Kebudayaan dan Pariwisata I Putu Eddy Surya Artha.
Pembangunan Pura Pedharman AGPAG merupakan proyek monumental yang telah dirintis sejak 2023, diawali dengan Pasamuhan Agung AGPAG. Proyek ini akan dilaksanakan di atas lahan seluas 22 are di Banjar Besakih Kangin, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem — tepatnya di hulu Pura Penataran Agung Besakih.
Tahap awal pembangunan akan mencakup pembangunan sejumlah palinggih utama, seperti Padmasana, Menjangan Seluang, Meru Tumpang Sia, Sapta Patala, dan Anglurah Agung. Estimasi biaya mencapai Rp17 miliar dengan target rampung pada tahun 2026–2027, dilanjutkan dengan Karya Mamungkah dan Nubung Daging sebagai penanda penyelesaian pembangunan secara niskala.
“Ini bukan sekadar pembangunan fisik, tapi proses spiritual dan budaya yang akan memperkuat identitas Karangasem. Kami sangat berharap dukungan semua pihak agar proyek ini bisa selesai tepat waktu,” tegas Ketut Suadnyana.
Dengan kolaborasi antara pemerintah daerah dan pasemetonan AGPAG yang tersebar di berbagai kabupaten, pembangunan Pura Pedharman ini menjadi bukti nyata sinergi antara pelestarian budaya dan visi pembangunan spiritual Karangasem. (kbs)