BerandaTokohBlusukan di Pasar Jimbaran, Dedi Mulyadi Tuai Pujian: Gaya Pemimpin yang Merakyat...

Blusukan di Pasar Jimbaran, Dedi Mulyadi Tuai Pujian: Gaya Pemimpin yang Merakyat Banget

Foto: Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, tuai pujian usai berkunjung ke salah satu pasar di Bali.

Badung, KabarBaliSatu

Gaya kepemimpinan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, kembali mencuri perhatian. Bukan karena pidato atau kebijakan, tapi karena aksi sederhana dan penuh makna: blusukan ke pasar tradisional di Jimbaran, Bali.

Dalam sebuah video yang viral di grup WhatsApp Driver Freeland Bali dan dibagikan oleh akun @Andy Setiawan, Dedi terekam berjalan santai di pasar, menyapa warga, bercengkrama dengan pedagang, hingga membeli beras untuk dibagikan ke tukang parkir dan pedagang kecil. Suasana hangat dan akrab terasa kental dalam interaksinya. Tanpa protokoler, tanpa jarak.

Baca Juga  Nyanyian Sukatani: Momentum Meningkatkan Keterbukaan Polri Terhadap Kritik dan Urgensi Reformasi Kultur di Polri

“Gubernur Bali lagi ngecek pasar Jimbaran,” tulis sang pengunggah—sebuah komentar sarkastik yang justru menjadi pujian terselubung.

Dedi, yang dikenal dengan ikat kepala khasnya, memang bukan pejabat asal Bali. Tapi gaya kepemimpinan yang membumi dan langsung menyentuh denyut kehidupan rakyat membuatnya seolah diterima sebagai pemimpin di mana pun ia berada.

Respons netizen pun membanjiri kolom komentar. Banyak yang membandingkan Dedi dengan gaya kepemimpinan di Bali sendiri.

“Yen kene model pendatang, biar jadi Gubernur kel baang 5 suara,” celetuk akun @Iwan Brewok.

“Saya orang Bali sangat bangga dengan Gubernur Jawa Barat. Pajak kendaraan diringankan, beda jauh sama Gubernur Bali,” tulis akun @Darma Scom.

Baca Juga  Somvir Tegaskan Fraksi Demokrat-NasDem Dukung Sinergi Pemerintahan Koster-Giri, Mitra yang Selalu Mendukung Kebijakan Pro Rakyat

“Memberikan contoh, bukan cuma imbauan,” timpal akun lain.

Meski belum diketahui kapan tepatnya video itu direkam, pantauan di akun Instagram resminya @dedimulyadi71 menunjukkan Dedi tengah berada di Tasikmalaya dalam unggahan terakhir. Namun kehadirannya di Bali—meskipun sesaat—cukup untuk meninggalkan kesan yang kuat.

Di tengah situasi politik yang kerap terjebak pencitraan dan jarak, Dedi Mulyadi menghadirkan wajah kepemimpinan alternatif: dekat, nyata, dan penuh empati.

Blusukan ke pasar bukan hal baru bagi Dedi. Tapi ketika aksi itu terjadi di luar provinsi asalnya dan tetap memantik simpati, mungkin ini bukan sekadar gaya—melainkan karakter asli seorang pemimpin. (kbs)

Berita Lainnya

Berita Terkini