BerandaDaerahBersama Kemenbud, HIPPI Bali Angkat Kuliner Puri Jadi Wisata Baru, Perkuat Identitas...

Bersama Kemenbud, HIPPI Bali Angkat Kuliner Puri Jadi Wisata Baru, Perkuat Identitas Kuliner Cara Puri

Foto: Suasana kegiatan Kuliner Cara Puri yang diinisiasi oleh Kementrian Kebudayaan RI bersama HIPPI Bali.

Gianyar, KabarBaliSatu

HIPPI Bali bersama Kementerian Kebudayaan melaksanakan kegiatan Harmoni Pemajuan Kebudayaan yang dirangkaikan dengan Pameran Seni Rupa Keris “Vibrant Colour”, peluncuran buku “Taksu Keris Bali”, sarasehan masyarakat adat, dan Kuliner Cara Puri. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Menteri Kebudayaan RI, Dr. Fadli Zon, para Penglingsir Puri Sejebag Jagat Bali, seniman dari seluruh Bali, serta undangan lainnya, di Neka Art Museum, Ubud–Gianyar, pada Senin, 1 September 2025.

Acara ini menghadirkan beragam rangkaian kegiatan yang memadukan unsur tradisi, seni, dan kuliner khas Bali.

Rangkaian kegiatan diawali dengan tradisi Mepeed oleh Sanggar Surya Candra Puri Gede Karangasem. Mepeed merupakan tradisi unik di Bali, di mana perempuan berjalan beriringan dalam satu garis lurus dengan mengenakan kebaya khas dan tata rias seragam. Tradisi ini sarat akan nilai estetika dan kebersamaan.

Selanjutnya, acara menghadirkan Kuliner Cara Puri, yaitu sajian kuliner khas Bali yang mendapat pengaruh Majapahit. Bumbu utama yang digunakan adalah bungkilan, simbol keseimbangan dan kesehatan. Acuan penyajian kuliner ini bersumber dari Lontar Dharma Caruban, kitab yang memuat tata cara mengolah makanan untuk kebutuhan upacara maupun konsumsi masyarakat Hindu di Bali.

Hidangan disajikan di atas dulang beralas kain. Para penglingsir duduk di atas lungka-lungka (bantal alas duduk), sedangkan tamu undangan lainnya menikmati sajian kuliner di meja bundar dengan wadah templek. Sajian ini menampilkan kembali keagungan kuliner puri-puri Bali yang sarat filosofi.

Acara ini juga menjadi momentum pengenalan Ajengan Pribumi Bersinar, sebuah konsep katering yang digagas HIPPI Bali untuk menjaga, menghidupkan, sekaligus memajukan tradisi kuliner nusantara, khususnya Bali.

Adapun menu-menu khas puri yang disajikan adalah:

  1. Jajan Buntilan dan Pasung (kuliner khas Kabupaten Gianyar)
  2. Klepon Bali
  3. Sagon Bali
  4. Kue Sumping Waluh, Sumping Pisang, dan Timus Ubi
  5. Jajan Cerorot Karangasem
  6. Teh Rempah / Kopi Rempah Natural Alami Tea (Nat Tea)
  7. Nasi Sele
  8. Blayag Karangasem
  9. Ayam Keren, kuliner legenda para raja di Bangli pada masa lalu
  10. Mujair Nyat-Nyat, kuliner khas Bangli
  11. Ayam Garangasem
  12. Sate Lilit Tradisional Denpasar
  13. Ayam Panggang Asap
  14. Kacang Panjang Kalas
  15. Sayur Paku
  16. Sambal Matah
  17. Sambal Tabia Embe
  18. Coconut Delight, Es Tung-Tung Kelapa, dan Mangga
  19. Es Daluman
  20. Es Jadul Nat Tea
Baca Juga  Bupati Karangasem Gus Par Dukung Final Duta GenRe 2025, Ajang Anak Muda Berprestasi

Melalui kegiatan ini, HIPPI Bali berupaya menghadirkan kolaborasi antara tradisi, budaya, dan inovasi kuliner, sehingga nilai-nilai leluhur dapat terus hidup berdampingan dengan perkembangan zaman.

Ketua Umum HIPPI Bali, Dr. Gung Tini Gorda, menjelaskan bahwa HIPPI Bali sebelumnya telah mengadakan pertemuan dengan Menteri Kebudayaan Dr. Fadli Zon di Puri Setyaki Denpasar, yang dikoordinasi oleh Forum Komunikasi Etnis Nusantara. Dalam pertemuan tersebut, HIPPI Bali menyajikan makanan dengan konsep gastronomi. Sebelumnya, pada 31 Desember 2024, HIPPI Bali juga menggelar lomba kuliner gastronomi.

Dalam diskusi bersama Kementerian Kebudayaan, terungkap perhatian besar pemerintah terhadap budaya, termasuk kuliner. “Melalui kesempatan itu, HIPPI Bali mendorong upaya memunculkan kembali kuliner khas puri-puri yang ada di Bali”, katanya.

Akhirnya, pada 1 September 2025 di Neka Art Museum digelar acara bertajuk Harmoni Pemajuan Kebudayaan dengan beragam rangkaian kegiatan. Pada kesempatan ini, konsep HIPPI Bali dikolaborasikan melalui katering Ajengan Pribumi Bersinar, yang sebelumnya telah diluncurkan bersamaan dengan pelantikan pengurus IKABOGA Bali. “Dengan langkah ini, HIPPI Bali berupaya memastikan konsep gastronomi yang diusung dapat direalisasikan secara berkelanjutan,” ungkapnya.

Dalam kegiatan di Neka Art Museum, HIPPI Bali juga menyajikan kuliner khas dari tiga puri. Dari Puri Karangasem dihidangkan Belayag lengkap, sedangkan dari Puri Bangli menyajikan Be Keren dan Mujair Nyat-Nyat, dan Puri Denpasar menyajikan Ayam Garangasem serta Ayam Panggang Asap dengan bumbu sambal matah. Seluruh hidangan tersebut dihadirkan sesuai dengan konsep kuliner puri pada masa lampau, yang dipadukan dengan tradisi Mepeed dan unsur-unsur budaya lainnya.

Baca Juga  Didampingi Gubernur Koster, Menteri Kebudayaan Fadli Zon Lepas Pawai PKB 2025, Peed Aya Pukau Ribuan Penonton

HIPPI Bali bersama katering Ajengan Pribumi Bersinar merencanakan langkah strategis untuk mengangkat kuliner puri ke level nasional bahkan internasional. Upaya ini akan diajukan melalui proposal resmi kepada Kementerian Kebudayaan.

Sebagai bagian dari program tersebut, HIPPI Bali berencana berkolaborasi dengan Kementerian Kebudayaan Indonesia untuk melakukan roadshow ke puri-puri seluruh Bali. Setiap kuliner khas akan ditampilkan langsung di puri asalnya, sehingga keaslian konsep tetap terjaga. Misalnya, kuliner Puri Karangasem tidak hanya menampilkan Belayag, tetapi juga tradisi Megibung yang menjadi ciri khasnya. Demikian pula puri-puri lainnya akan memperlihatkan kekhasan kuliner masing-masing.

“Saya harap melalui rangkaian kegiatan ini dapat menjadi sebuah kesatuan yang terdokumentasi dalam bentuk buku dan referensi tentang Kuliner Cara Puri, istilah yang diberikan langsung oleh Menteri Kebudayaan, Dr. Fadli Zon. Melalui langkah tersebut, HIPPI Bali berharap program ini berkelanjutan”, harap Gung Tini Gorda.

HIPPI Bali juga menegaskan komitmennya untuk tetap berpegang pada pakem kuliner Bali, dengan menonjolkan penggunaan rempah-rempah kuat serta bahan-bahan alami dari alam sekitar. Konsep ini diharapkan mampu menjadi wisata kuliner baru yang disajikan langsung di puri-puri, sehingga wisatawan dapat merasakan cita rasa asli kuliner Bali tanpa modifikasi.

Sebagai langkah lanjutan, HIPPI Bali merencanakan kerja sama dengan kabupaten dan kota se-Bali untuk membuka restoran berkonsep puri. Restoran ini dihadirkan sebagai alternatif yang berbeda dari sajian kuliner Bali di hotel berbintang lima, dengan kekuatan rasa rempah yang sarat makna keseimbangan dan keharmonisan. “Tingkat kepedasan tetap dapat disesuaikan, dengan sambal atau cabai disediakan terpisah bagi pengunjung yang menginginkan cita rasa lebih pedas, tanpa mengurangi keaslian rempah sebagai ciri khas kuliner Bali”, jelasnya.

HIPPI Bali memandang kolaborasi dengan Kementerian Kebudayaan sebagai langkah luar biasa, dimulai dari Puri Setyaki Denpasar hingga pelaksanaan kegiatan pada 1 September 2025. Proses ini dinilai melampaui ekspektasi dan menjadi landasan penting bagi keberlanjutan program pelestarian kuliner Bali. “Semua ini sekaligus menjadi wujud dari semangat Sinergi Pang Pade Payu, yang diusung HIPPI Bali dalam mengembangkan kuliner puri sebagai bagian dari daya tarik wisata budaya,” pungkas Gung Tini Gorda.

Baca Juga  Bangkitkan Kesadaran Kolektif, Bali Bergerak Atasi Darurat Sampah

Penglingsir Puri Agung Semarapura Klungkung yang mewakili Puri Sajebag Bali, Ida Dalem Semaraputra, memberikan apresiasi tinggi terhadap kegiatan tersebut. Ia menilai kegiatan ini mampu menjawab perhatian puri dalam upaya mengangkat kuliner khas puri. “Program ini sangat erat kaitannya dengan tradisi yang hidup di tengah masyarakat Bali,” tegasnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Penglingsir Puri Agung Karangasem, Anak Agung Bagus Partha Wijaya. Ia menegaskan bahwa Bali sangat kental dengan adat dan budaya. “Keluarga Besar Puri Karangasem berkomitmen untuk menghormati warisan leluhur sekaligus menjaga serta melestarikan kuliner khas puri sebagai bagian penting dari warisan budaya Bali,” tegasnya.

Penglingsir Puri Ubud yang mewakili puri-puri di sekitar Ubud, Tjokorda Putra Sukawati, juga menyambut baik program membangkitkan kuliner khas puri. “Kuliner merupakan bagian tak terpisahkan dari budaya Bali yang begitu melekat dalam kehidupan masyarakat,” katanya.

Oleh karena itu, pihaknya memberikan dukungan penuh terhadap upaya kebangkitan kuliner khas puri.

Menteri Kebudayaan RI, Dr. Fadli Zon, menekankan pentingnya mengenali dan melestarikan khazanah gastronomi kerajaan yang berkembang di Bali. Pulau ini dikenal dengan kekayaan kulinernya, mulai dari hidangan sehari-hari, banten atau sesaji dalam upacara adat, hingga kuliner khas puri.

Fadli Zon menegaskan bahwa sejarah mencatat banyak kerajaan atau puri pernah berdiri di Bali dan peninggalannya masih dapat disaksikan hingga kini. “Salah satu yang tak kalah penting adalah warisan gastronomi raja-raja Bali yang sangat kaya dan sarat dengan nilai budaya,” tegasnya.

Melalui sinergi dengan Kementerian Kebudayaan, HIPPI Bali optimistis kuliner khas puri dapat berkembang menjadi daya tarik wisata budaya sekaligus warisan gastronomi yang mendunia. Pribumi Berkarya Indonesia Jaya! (kbs)

Berita Lainnya

Berita Terkini