BerandaDaerahBali Siap Jadi Provinsi Pertama Terapkan Virtual Power Plant Berbasis Energi Bersih

Bali Siap Jadi Provinsi Pertama Terapkan Virtual Power Plant Berbasis Energi Bersih

Foto: Gubernur Wayan Koster saat memimpin rapat kerja strategis bersama Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo di Jaya Sabha, Denpasar, Rabu (30/7/2025).

Denpasar, KabarBaliSatu 

Bali bersiap mencetak sejarah sebagai provinsi pertama di Indonesia yang menerapkan sistem Virtual Power Plant (VPP) berbasis energi bersih. Langkah ini merupakan bagian dari visi ambisius Gubernur Wayan Koster untuk mewujudkan kemandirian energi Bali sekaligus memperkuat citra pulau dewata sebagai destinasi hijau kelas dunia.

Dalam rapat kerja strategis yang digelar di Jaya Sabha, Denpasar, Rabu (30/7), Gubernur Koster bersama Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo membahas roadmap menuju Bali Mandiri Energi. Fokus utama: membangun sistem kelistrikan tangguh berbasis energi terbarukan.

Baca Juga  Lewat Bantuan Sound System, Demer Dorong Generasi Muda Bali Jaga Adat dan Tradisi demi Ajeg Bali

“Bali bukan sekadar daerah wisata. Ia adalah simbol harmoni antara budaya dan alam. Karena itu, masa depan pariwisata Bali sangat tergantung pada keberlanjutan lingkungan, termasuk dari sisi energi,” tegas Koster dalam pertemuan tersebut.

Ia mengapresiasi keseriusan PLN dalam mendukung kebijakan energi bersih yang telah digaungkan Pemprov Bali melalui sejumlah regulasi progresif sejak 2019, termasuk Peraturan Gubernur tentang energi bersih dan pelarangan timbulan sampah plastik sekali pakai.

Darmawan Prasodjo, dalam paparannya, mengungkapkan bahwa sistem kelistrikan Bali kini memiliki kapasitas 1.249 MW, ditambah suplai 270 MW dari interkoneksi Jawa–Bali. Namun dengan beban puncak mendekati 1.400 MW dan pertumbuhan kebutuhan listrik di atas 10 persen per tahun, penguatan sistem menjadi kebutuhan mendesak.

Baca Juga  Wawali Arya Wibawa Hadiri Karya Pujawali di Pura Dalem Batan Kendal, Teguhkan Spirit Kebersamaan

“Bali bukan hanya butuh listrik, tapi listrik yang cerdas, bersih, dan merata,” kata Darmawan.

PLN, menurutnya, tengah menyiapkan sejumlah proyek strategis: pembangunan PLTS di wilayah timur, barat, dan Bali III; terminal LNG offshore (FSRU) Bali; serta jaringan transmisi SUTET 500 KV Gilimanuk–Antosari. Di sisi lain, pemanfaatan PLTS atap akan diperluas untuk menciptakan sistem kelistrikan yang desentralistik dan partisipatif.

Yang paling revolusioner: penerapan sistem pembangkit virtual (Virtual Power Plant) berbasis smart grid dengan kapasitas awal 100 MWp mulai Agustus 2025. Konsep ini akan mengintegrasikan berbagai sumber energi terbarukan tersebar di Bali menjadi satu sistem cerdas dan responsif.

Baca Juga  Pj Gubernur Bali Mahendara Jaya Sebut Budaya Bali Hebat dan Mendunia Berkat Tangan Dingin Gubernur Koster, Jadi Inspirasi Desainer Muda Bali Go Internasional

“Dengan VPP, pembangkit tak lagi terkonsentrasi di selatan. Ini akan memperkuat ketahanan energi, membuka akses merata, dan menciptakan pemerataan pembangunan antardaerah,” ujar Darmawan.

Langkah ini menjadikan Bali pionir nasional dalam transformasi energi. Dalam konteks politik energi nasional, keberhasilan Bali bisa menjadi model desentralisasi energi hijau yang relevan bagi daerah lain, sekaligus memperkuat diplomasi lingkungan Indonesia di mata dunia.

Rapat tersebut turut dihadiri oleh jajaran direksi PLN, antara lain Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN Edwin Nugraha Putra, Dirut PLN Indonesia Power Bernadus Sudarma, dan Dirut PLN Energi Primer Indonesia Rakhmad Dewanto, serta para pejabat tinggi Pemprov Bali. (kbs)

Berita Lainnya

Berita Terkini