Foto: Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), Pemkab resmi memulai program pemasangan CCTV berteknologi analitik canggih yang langsung terhubung dengan instansi keamanan, termasuk kepolisian dan aparat desa.
Badung, KabarBaliSatu
Pemerintah Kabupaten Badung melangkah tegas dalam memperkuat keamanan publik dan meningkatkan kualitas destinasi wisata. Lewat Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), Pemkab resmi memulai program pemasangan CCTV berteknologi analitik canggih yang langsung terhubung dengan instansi keamanan, termasuk kepolisian dan aparat desa.
Langkah ini menjadi bentuk nyata komitmen Pemkab dalam menjaga kenyamanan masyarakat dan wisatawan, terutama di titik-titik strategis seperti Jembatan Tukad Bangkung, kawasan pariwisata, pelayanan publik, hingga ruang terbuka lainnya.
“Ini bagian dari visi besar Bapak Bupati untuk menghadirkan pariwisata yang berkualitas, aman, dan berkelanjutan. Tahun lalu kami rampungkan perencanaan teknis, dan tahun ini sudah masuk tahap pengadaan,” kata Kepala Diskominfo Badung, IGN Jaya Saputra, Kamis (3/4/2025).
Tak tanggung-tanggung, anggaran sebesar Rp34 miliar disiapkan untuk merevitalisasi sistem pengawasan digital yang selama ini stagnan. Dari total 163 CCTV yang tersebar di wilayah wisata, 101 unit dinyatakan rusak akibat usia pakai—sebagian besar merupakan pengadaan tahun 2016.
Kini, Pemkab bersiap mengganti sistem lama dengan teknologi analitik terkini. Kamera yang dipasang mampu mendeteksi gerakan mencurigakan secara otomatis, dan langsung terhubung ke sistem keamanan terpadu.
“Ini bukan cuma soal pengawasan, tapi juga langkah preventif untuk menjaga keselamatan masyarakat dan wisatawan. Termasuk juga untuk mendeteksi aktivitas pembuangan sampah di pantai Kuta dan mengawasi area surfing,” jelas Jaya Saputra.
Integrasi data antara CCTV, kepolisian, dan desa adat menjadi tulang punggung pendekatan ini—mewujudkan sistem keamanan yang partisipatif dan berbasis komunitas.
Dengan pendekatan modern ini, Pemkab Badung berharap kawasan strategis seperti Tukad Bangkung dan sentra pariwisata lainnya bisa benar-benar menjadi tempat yang aman, bersih, dan nyaman. Tidak hanya bagi wisatawan, tetapi juga bagi warga lokal.
“Pariwisata berkualitas tak cukup hanya dengan promosi. Keamanan dan kenyamanan adalah fondasi utama. Itulah yang sedang kami bangun,” tegas Jaya. (kbs)