BerandaDaerahAPJI Bali Resmi Dikukuhkan, Wagub Giri Prasta Desak Kemitraan Strategis dengan Petani...

APJI Bali Resmi Dikukuhkan, Wagub Giri Prasta Desak Kemitraan Strategis dengan Petani Lokal

Foto: Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta, saat melantik kepengurusan baru Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia (APJI) Bali periode 2024–2029, Minggu (15/6), di Gedung Kertha Sabha, Denpasar.

Denpasar, KabarBaliSatu

Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta, secara resmi melantik kepengurusan baru Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia (APJI) Bali periode 2024–2029, Minggu (15/6), di Gedung Kertha Sabha, Denpasar. Dalam momen strategis tersebut, Giri Prasta menyerukan pentingnya sinergi antara pelaku jasa boga dan petani lokal sebagai upaya memperkuat kedaulatan pangan Bali serta menggerakkan roda ekonomi kerakyatan.

“APJI harus menjadi jembatan antara petani lokal dan sektor pariwisata. Hasil pertanian Bali jangan hanya dinikmati di ladang, tapi harus sampai ke meja-meja hotel dan restoran,” tegasnya.

Baca Juga  Rektor Unud Apresiasi Program Gubernur Koster, 149 Calon Mahasiswa Kurang Mampu Lolos Seleksi

Dalam pandangan Wagub, asosiasi yang berdiri sejak 1984 ini memegang peran vital dalam menjaga warisan kuliner nusantara, khususnya kekayaan rasa Bali yang identik dengan base genep. APJI dinilai mampu menjadi aktor penggerak dalam rantai distribusi hasil tani lokal, sekaligus pelindung cita rasa otentik Bali di tengah arus globalisasi yang semakin kuat.

Ia juga mendorong kolaborasi aktif dengan petani modern seperti penggiat hidroponik dan pertanian rumah kaca (green house), guna memastikan pasokan sayuran dan buah segar yang konsisten dan berkualitas tinggi. “Impor hanya jadi opsi terakhir. Kalau bisa ditanam di Bali, kenapa harus beli dari luar?” ujarnya lantang.

Baca Juga  Dorong BPS Bali Lakukan Sensus Komprehensif, Gubernur Koster: Harus Kerja Konkret Selesaikan Pengangguran dan Kemiskinan di Bali

Lebih jauh, Giri Prasta mengingatkan agar APJI segera melakukan pemetaan persoalan di sektor jasa boga dan pertanian, serta mengambil langkah konkret untuk mencari solusinya. “Kepengurusan baru ini harus langsung tancap gas. Identifikasi masalah di lapangan, lalu koordinasi dengan pemerintah dan stakeholder. APJI harus hadir sebagai kekuatan ekonomi Bali yang nyata,” serunya.

Di sisi lain, Ketua Umum DPP APJI, Ny. Tashya Megananda Yukki, menyampaikan bahwa sektor makanan dan minuman saat ini menyumbang hampir 7 persen terhadap PDB nonmigas nasional, dengan pertumbuhan mencapai 6,4 persen. Ia menegaskan bahwa APJI akan terus memperjuangkan eksistensi makanan lokal di tengah gempuran modernisasi.

“Industri kuliner bukan sekadar urusan dapur. Ini adalah sektor strategis yang mempengaruhi hajat hidup masyarakat. Kami juga mendukung program nasional seperti Makan Bergizi Gratis untuk menunjang kesehatan publik,” jelasnya.

Baca Juga  Ketua DPD NasDem Badung Dukung Gerakan Pangan Murah, Ringankan Beban Masyarakat

Sementara itu, Ketua DPD APJI Bali periode 2024–2029, I Gusti Ayu Agung Inda Trimafo Yudha, menegaskan komitmennya menjaga kualitas kuliner Bali agar higienis, aman, dan mampu menghapus stigma negatif seperti “Bali Belly” yang masih menghantui wisatawan mancanegara.

“Kami ingin kuliner Bali menjadi simbol kebanggaan dan identitas daerah, sekaligus alat pemberdayaan bagi petani dan pelaku UMKM lokal,” tutupnya penuh keyakinan.

Dengan kepengurusan baru ini, APJI Bali dihadapkan pada tantangan besar—menjadi garda terdepan dalam membumikan pangan lokal, melindungi budaya kuliner, dan memastikan manfaat ekonomi yang inklusif bagi masyarakat Pulau Dewata. (kbs)

Berita Lainnya

Berita Terkini