BerandaPolitikAnggota DPRD Kota Denpasar Fraksi Gerindra Ngurah Aryawan Desak Pemkot Denpasar Optimalkan...

Anggota DPRD Kota Denpasar Fraksi Gerindra Ngurah Aryawan Desak Pemkot Denpasar Optimalkan Dana Desa untuk Atasi Krisis Sampah dan Banjir

Foto: Anggota DPRD Kota Denpasar Fraksi Gerindra, I Ketut Ngurah Aryawan.

Denpasar, KabarBaliSatu 

Persoalan sampah yang kian menumpuk dan memicu darurat banjir di Denpasar kini mendapat sorotan tajam dari anggota DPRD Kota Denpasar Fraksi Gerindra, I Ketut Ngurah Aryawan. Ia menilai kondisi tersebut sudah masuk tahap bencana lingkungan dan tidak bisa lagi ditangani dengan cara parsial.

Menurut Ngurah Aryawan, Denpasar membutuhkan kepemimpinan visioner yang berani mengambil langkah strategis dan menyeluruh. Salah satu langkah konkret yang ia dorong adalah optimalisasi Dana BKK Desa untuk pengadaan armada truk sampah mandiri di setiap desa.

Baca Juga  Hadiri Musda IX Al Hidayah Bali, Sugawa Korry Tegaskan Komitmen Golkar Bali Siap Kawal Peran Perempuan dalam Membangun Bangsa

“Jika setiap desa punya armada sendiri, kapasitas kelembagaan desa dalam mengelola sampah akan lebih kuat. Desa juga bisa lebih sigap menghadapi potensi bencana, termasuk banjir akibat penumpukan sampah,” tegasnya.

Ia mengingatkan, penanganan sampah tidak boleh semata-mata dibebankan pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) maupun Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Keterbatasan sarana, prasarana, dan tingginya volume sampah membuat kinerja instansi teknis itu sering tersendat.

Ngurah Aryawan menekankan pentingnya pendekatan kolaboratif berbasis desa sebagai strategi efektif membangun tata kelola sampah yang berkelanjutan. “Ini soal membangun sistem yang adaptif terhadap bencana sekaligus selaras dengan pembangunan kota berwawasan lingkungan,” ujarnya

Baca Juga  Surya Paloh Tinjau Persiapan Kongres ke-III Partai NasDem di JCC Senayan

Seruannya ini sekaligus menjadi peringatan bagi Pemkot Denpasar agar tidak lagi memandang enteng masalah sampah. Tanpa terobosan berani, Denpasar berisiko terus dihantui banjir dan krisis lingkungan yang makin parah. (kbs)

Berita Lainnya

Berita Terkini