Foto: Gubernur Bali terpilih periode 2025-2030 Wayan Koster saat hadir di acara Bali Signature: Drink Edition yang digelar Level 21 Mall Denpasar dalam rangka memperingati Hari Arak Bali ke-3 pada Jumat 31 Januari 2025.
Denpasar, KabarBaliSatu.com
Gubernur Bali terpilih periode 2025-2030 Wayan Koster memperingatkan pengelola/manajemen Level 21 Mall Denpasar untuk mewajibkan tenant/toko di mall ini menggunakan aksara Bali pada nama usahanya. Sebab Koster menemukan hampir semua tenant/toko di mall ini tidak ada yang menggunakan aksara Bali.
Hal itu disampaikan Koster saat hadir di acara Bali Signature: Drink Edition yang digelar Level 21 Mall Denpasar dalam rangka memperingati Hari Arak Bali ke-3 pada Jumat 31 Januari 2025.
Dari hasil pengamatannya, Koster menemukan bahwa hampir seluruh tenant di Level 21 Mall belum menggunakan aksara Bali. Ia menegaskan bahwa penerapan aksara Bali di ruang publik harus menjadi perhatian serius, terutama di tempat-tempat komersial yang beroperasi di Bali. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat identitas budaya dan memperkuat harmoni dalam kehidupan masyarakat.
“Itu Pak teguran pertama saya kepada pemilik pengelola mall ini. Disini hampir semua belum menggunakan aksara Bali karena ini identitas lokal. Tapi disitu saya lihat ada aksara Korea, Jepang, China. Aksara negara lain saja dipasang disini kok aksara Bali tidak. Jadi ini teguran pertama saya sebelum keras. Saya masih ngomong enak ini,” kata Gubernur Bali periode 2018-2023 itu dan kini akan memasuki periode keduanya sebagai Gubernur Bali.
Koster kemudian memberi tenggat waktu kepada pengelola dan pemilik Level 21 Mall Denpasar untuk segera mencantumkan aksara Bali. “Saya beri waktu tiga bulan, empat bulan sampai 6 bulan semua harus menggunakan aksara Bali,” tegas Gubernur asal Desa Sembiran, Buleleng itu.
“Bapak mesti tiru China, mesti tiru Jepang, Korea, Taiwan. Bahkan enggak ada aksara latinnya Pak,” tegas Koster lagi.
Menurut Koster, aksara merupakan simbol peradaban. Negara yang memiliki aksara dianggap memiliki peradaban yang kuat dan berpotensi menjadi negara maju. Oleh karena itu, ia menekankan bahwa Bali patut bersyukur karena memiliki aksara sendiri, yang mencerminkan kekayaan budaya dan peradaban yang kokoh.
“Dia walaupun memiliki peradaban kuat, dia akan maju, karena modalnya bagus, basis sosialnya kuat. Ini harus didorong kedepan dan dijadikan sebagai identitas dan kebanggaan kita semua,” kata Koster yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Bali itu.
Koster juga mendorong masyarakat, khususnya warga Bali, untuk tidak malu menggunakan aksara Bali, tetapi justru harus bangga. Ia menekankan bahwa dalam penulisan pada suatu produk, aksara Bali harus ditempatkan di atas tulisan Latin sebagai bentuk penghormatan terhadap peradaban Bali yang harus dijaga dan dilestarikan sepanjang masa.
“Jadi masih dinilai remeh temeh itu. Padahal itu suatu yang sangat penting,” katanya mengingatkan.
Koster meyakini bahwa dengan hadirnya aksara Bali di Level 21 Mall Denpasar, tampilan pusat perbelanjaan tersebut akan semakin unik dan khas, sehingga dapat menarik lebih banyak pengunjung.
“Bapak nanti buktikan Pak, kalau bapak rubah ini semua, di atas pakai aksara Bali, beda orang melihat. Karena kuat auranya Pak lebih banyak orang lagi yang datang Pak. Begitu caranya Pak,” pungkas Koster. (kbs)