Foto: Ketua DPD Golkar Bali, yang juga Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Bali, Gde Sumarjaya Linggih alias Demer.
Denpasar, KabarBaliSatu
DPD Partai Golkar Provinsi Bali menggelar Upacara Mecaru pada Minggu (10/8/2025) di Kantor DPD Partai Golkar Bali, Jalan Surapati No.9, Denpasar. Upacara ini bertujuan memohon kelancaran, keselamatan, serta menyucikan secara niskala lingkungan kantor sebelum dimulainya masa bakti kepengurusan baru.
Selain sebagai ritual penyucian, kegiatan ini juga menjadi momentum mempererat kebersamaan internal partai sekaligus membangun sinergi dengan para mitra strategis, termasuk media massa.
Ketua DPD Partai Golkar Bali, Gde Sumarjaya Linggih alias Demer, menjelaskan bahwa pelaksanaan Upacara Mecaru merupakan wujud keyakinan masyarakat Bali terhadap keberadaan Buta Kala di samping Sang Hyang Widi Wasa. Keberadaan makhluk tak kasatmata ini diyakini sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan umat Hindu.
“Ya, sebagai orang Bali yang tentu percaya dengan adanya yang namanya, di samping Sang Hyang Widi Wasa, ada yang namanya Buta Kala, ada yang tidak kelihatan, yang juga merupakan bagian dari kita dan tidak terpisahkan secara Hindu,” ujarnya.
Menurut Demer yang juga Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Bali, upacara ini menjadi sarana untuk menyampaikan niat baik sekaligus memberikan pengorbanan atau caru agar dunia niskala tidak mengganggu dunia manusia. Dengan demikian, seluruh pihak dapat lebih fokus menjalankan tugas dan aktivitas, termasuk dalam mengemban tanggung jawab sebagai Ketua Golkar demi mewujudkan kepengurusan yang lebih baik ke depannya.
“Oleh karena itu, di sini kita berusaha untuk menyampaikan niat baik kita, kemudian kita juga memberikan yang namanya pengorbanan atau caru, agar mereka tidak mengganggu dunia kita ke depannya, sehingga kita bisa fokus menjalankan kerja-kerja kita,” kata pengusaha sukses asal Desa Tajun, Kabupaten Buleleng itu.
Demer menegaskan bahwa ritual ini juga menjadi simbol dimulainya kerja politik dengan energi baru. Melalui penyucian ini, ia berharap dapat menjalankan tugas sebagai Ketua Golkar dengan lebih maksimal, demi membawa partai menuju arah yang lebih baik di masa depan.
“Apapun itu, kita bekerja, Tuhan yang menentukan. Kita berharap Golkar hari ini lebih baik di kemudian hari,” katanya.
Demer mengibaratkan kepemimpinan partai seperti gerbong kereta yang harus bergerak ke arah yang sama. Seluruh anggota diharapkannya dapat berjalan selaras dan berkomitmen untuk maju bersama, tanpa ada yang bergerak mundur, demi mendukung kepemimpinannya sebagai ketua.
“Gerbong kita ke depannya harus berjalan dengan mulus. Tidak boleh ada yang mendayung ke belakang. Kita harap semuanya mendayung ke depan, berkomitmen untuk sama-sama maju, mendukung kepemimpinan saya sebagai ketua,” ucapnya.
Demer bahkan menggunakan perumpamaan yang populer di media sosial untuk menggambarkan kekompakan yang diharapkannya. Ia mencontohkan bahwa, layaknya dalam tren TikTok “Aura Farming”, sekalipun yang memimpin di depan adalah seorang anak kecil, aba-aba mendayung tetap diikuti secara kompak oleh semua yang berada di belakang.
“Kalau boleh diibaratkan seperti di TikTok, bahkan kalaupun anak kecil yang memimpin di depan memberi aba-aba, dayungannya tetap kompak. Nah, anak kecil pun akhirnya semua yang di belakangnya harus mengikuti,” jelasnya.
Menurut Demer, apabila ada pihak yang memilih untuk “mendayung ke belakang”, hal tersebut menjadi pilihan masing-masing karena kemungkinan memiliki tujuan yang berbeda. Sementara itu, Golkar Bali dibawah kepemimpinannya memiliki arah yang jelas, yakni bergerak maju menuju tujuan yang telah ditetapkan.
“Mungkin mereka punya tujuan yang berbeda dengan kita. Sementara kita, tujuan kita jelas, yaitu ke depan, ada tujuan tertentu,” tegasnya.
Demer memaparkan bahwa komposisi kepengurusan barunya menggabungkan generasi muda dan kalangan profesional. Beberapa posisi penting diisi oleh anak-anak muda, khususnya di daerah yang banyak menggunakan teknologi serta di sektor pariwisata.
Namun, untuk posisi kunci seperti OKK dan sejumlah jabatan strategis lainnya, ia tetap mempertahankan kader yang memiliki pemahaman mendalam tentang organisasi dan karya-kekaryaan di Golkar.
“Namun, untuk posisi kunci tertentu seperti OKK dan sebagainya, saya masih pertahankan yang mengerti tentang organisasi dan karya-kekaryaan di Golkar,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa anak-anak muda di kepengurusan ini memiliki keunggulan berupa wawasan yang luas dan latar belakang pendidikan tinggi. Beberapa di antaranya merupakan lulusan perguruan tinggi di Inggris dan Australia, termasuk sejumlah doktor, bahkan terdapat doktor bidang IT lulusan luar negeri yang turut bergabung dalam struktur kepengurusan.
“Sekarang ini ada yang tamatan UK, Australia, ada beberapa doktor, bahkan di bidang IT ada doktor lulusan luar negeri yang ikut di kepengurusan saya,” ujarnya.
Menurut Demer, kehadiran generasi muda dan tenaga ahli ini merupakan bagian dari strategi Golkar dalam bertransformasi.
“Ya, itu karena saya sangat adaptif terhadap perkembangan internasional maupun nasional. Itulah jiwa Partai Golkar setelah reformasi yang terus bertransformasi hingga sekarang, mengikuti perkembangan yang ada,” katanya.
Saat ditanya mengenai keseriusan Golkar dalam melakukan transformasi digital, Demer menegaskan bahwa langkah tersebut menjadi salah satu fokus utama partai. Transformasi digital akan dijalankan bersamaan dengan mempertahankan manajemen lama, sehingga keduanya dapat saling melengkapi.
Perpaduan ini dinilai akan mempermudah pembacaan peta politik, geopolitik, sekaligus memperkuat upaya pemberdayaan masyarakat ke depan.
“Satu, transformasi digital. Kedua, manajemen lama juga tidak kami lupakan. Karena dengan menggabungkan manajemen lama dan transformasi digital, kami bisa lebih mudah membaca peta politik, geopolitik, serta memberdayakan masyarakat ke depannya,” ujarnya.
Melalui strategi tersebut, Golkar menargetkan terwujudnya keadilan, pemerataan, dan pemberdayaan yang tepat sasaran. Dengan demikian, diharapkan simpati masyarakat terhadap partai akan semakin besar.
“Sehingga kami betul-betul bisa mewujudkan keadilan, pemerataan, dan pemberdayaan. Kami berharap, dengan tepat sasaran, simpati masyarakat kepada kami, Partai Golkar akan semakin besar,” pungkasnya. (kbs)