Foto: Golkar Gde Sumarjaya Linggih, atau yang akrab disapa Demer terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali untuk periode tahun 2025-2030.
Denpasar, KabarBaliSatu
Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Emanuel Melkiades Laka Lena, menyerukan ajakan tegas kepada seluruh kader dan keluarga besar Partai Golkar di Bali untuk kembali bersatu pasca Musyawarah Daerah (Musda) XI DPD Partai Golkar Provinsi Bali. Musda yang digelar Minggu sore, 13 Juli 2025 di Hotel The Meru, Sanur, resmi menetapkan Gde Sumarjaya Linggih atau yang akrab disapa Demer sebagai Ketua DPD Golkar Bali periode 2025–2030.
Melki menekankan bahwa peristiwa ini bukanlah perubahan arah, melainkan hanya pergeseran posisi dalam internal partai. Demer yang sebelumnya menjabat di DPP kini dipercaya menakhodai Golkar Bali, menggantikan Dr. Nyoman Sugawa Korry yang akan naik ke tingkat pusat sebagai pengurus DPP Golkar.
“Kemarin Pak Demer di DPP, Pak Sugawa di provinsi. Sekarang bertukar tempat. Jadi komposisinya relatif sama, hanya perubahan posisi saja,” ujar Melki yang juga Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) ini.
Lebih lanjut, Melki menekankan pentingnya menjaga kekompakan dan menghargai seluruh elemen yang telah bekerja membesarkan Partai Golkar di Bali. Ia menolak segala bentuk friksi dan perpecahan pasca Musda.
“Yang ada ini jangan sampai lepas. Tidak boleh satu pun kekuatan Partai Golkar yang sudah terkumpul terbuang. Justru kita harus menambah kekuatan baru. Yang belum masuk, mari kita ajak bergabung,” tegasnya.
Dengan nada penuh ajakan damai, Melki menegaskan bahwa tidak boleh ada dendam atau perasaan tersisih pasca Musda. Seluruh kader diminta saling menghargai dan mencari formula terbaik untuk mengatur komposisi kepengurusan ke depan.
Ia juga mengingatkan bahwa momentum besar politik masih cukup jauh, sehingga yang utama saat ini adalah menjaga soliditas dan menyiapkan logistik serta strategi secara matang.
“Pilkada masih tahun 2031 versi putusan MK. Pemilu DPR RI pun masih 2029, masih jauh. Sekarang bukan saatnya bertengkar. Soliditas kita jaga dulu. Kumpulkan logistik sebanyak-banyaknya, supaya ketika tempur nanti, kita siap dengan amunisi yang kuat,” katanya, disambut tepuk tangan peserta Musda.
Melki juga menyampaikan pesan dari Sekjen DPP Golkar M. Sarmuji yang sebelumnya membuka Musda Golkar Bali ini agar suasana kondusif dan harmonis yang sudah terbangun tidak dirusak oleh pergesekan yang tidak perlu.
Ajakan Melki menjadi penegas komitmen Golkar untuk menjaga kekuatan politiknya di Bali tetap utuh dan terus bertumbuh, menghadapi dinamika politik nasional yang menanti di depan.
Sementara itu dalam pidato politik perdananya sebagai Ketua DPD Golkar Bali, Demer menyampaikan komitmennya untuk merangkul semua kalangan dalam proses penyusunan struktur kepengurusan baru. Namun, ia juga menyampaikan analogi tajam tentang perlunya selektivitas dalam mengisi posisi.
“Saya setuju dengan prinsip akomodatif, apalagi setelah diserahkan kepada saya untuk menyusunnya. Tapi harap dimaklumi, kapal Golkar ini tidak bisa memuat semua muatan,” ujar Demer disambut tepuk tangan hadirin.
Demer yang kini juga masih menjabat Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Bali itu menegaskan bahwa dalam proses perekrutan pengurus, akan ada yang ‘booking’ lebih awal dan ada yang datang belakangan. Namun hal itu, menurutnya, bukan soal siapa lebih penting, melainkan siapa yang paling siap dan mampu membawa kapal organisasi melaju cepat.
“Kalau semua mau jadi pengurus, lalu siapa yang mau jadi anggota? Kita butuh tim yang solid, bukan beban. Jangan sampai justru jadi pemberat kapal yang membuat Golkar tidak bisa melaju cepat,” tegas Demer yang sudah lima perioda sebagai Anggota DPR RI dan memperjuangkan kepentingan Bali di pusat. (kbs)