Foto: BPD HIPMI Bali resmi melantik sembilan Badan Otonom (Banom) pada Sabtu (5/7/2025), di Sanur, Kota Denpasar.
Denpasar, KabarBaliSatu
Dalam upaya memperluas kolaborasi dan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi lokal, Badan Pengurus Daerah (BPD) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi Bali resmi melantik sembilan Badan Otonom (Banom) pada Sabtu (5/7/2025), di Sanur, Kota Denpasar.
Kesembilan Banom tersebut mewakili sektor-sektor kunci yang tumbuh subur di Pulau Dewata, yakni: Infrastruktur dan Properti, Agro Bisnis, Medical dan Healthcare, Art dan Fashion, Womenpreneur, Hotel dan Restoran, Travel dan Transportasi, Ride, serta Golf.
Acara pelantikan Banom BPD HIPMI Bali juga dihadiri Anggota Komisi VI DPR RI Gde Sumarjaya Linggih (Demer) yang juga mantan Ketua Umum BPD HIPMI Bali dan menjadi panutan serta inspirasi para penerus di HIPMI Bali.
Ketua Umum BPD HIPMI Bali, Agung Bagus Pratiksa Linggih yang akrab disapa Ajus Linggi menyebut pembentukan Banom ini sebagai langkah strategis untuk memperkuat konektivitas antar-pelaku usaha lintas sektor.
“Dengan adanya Banom, kerja sama bisnis akan lebih terarah dan efektif. Ketika ada business matching, sudah ada wadah yang jelas,” ujar Ajus didampingi Sekretaris Umum I Putu Gede “Ode” Waladipa dan Bendahara Umum Christian Gunawan usai pelantikan Banom.
Tak hanya sebagai penghubung eksternal, Banom ini juga dirancang sebagai ruang kolaborasi antara pengurus daerah (BPD) dan pengurus cabang (BPC). Pelantikan ini juga bertepatan dengan Rapat Badan Pengurus Lengkap HIPMI Bali yang digelar pada hari yang sama.
Ajus menegaskan, Banom akan menjadi kendaraan utama dalam mendorong sinergi antar anggota HIPMI, khususnya pelaku UMKM yang mendominasi keanggotaan HIPMI Bali.
“Kami ingin Banom ini menjadi tempat upgrade kemampuan, juga membuka peluang kolaborasi. Misalnya, pengusaha kontraktor bisa bermitra dengan anggota HIPMI di sektor perhotelan,” jelasnya.
Menurut Ajus yang juga menjabat Ketua Komisi II DPRD Bali, kekuatan ekonomi lokal harus terus diperkuat. Ia menyinggung pengalaman masa pandemi, saat UMKM terbukti menjadi tulang punggung penyelamat ekonomi Bali.
“Jangan terus bergantung pada investor asing. Saat krisis, yang menghidupkan Bali adalah pengusaha lokal. Maka dari itu, Banom ini saya harapkan bisa jadi katalisator lahirnya pengusaha muda yang lebih tangguh dan mandiri,” pungkas putra dari Anggota Komisi VI DPR RI Gde Sumarjaya Linggih (Demer) itu. (kbs)

