Foto: Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Ni Luh Puspa, apresiasi Bupati Gus Par dan Wabup Guru Pandu atas penyelenggaraan Karangasem Festival 2025.
Karangasem, KabarBaliSatu
Festival Karangasem 2025 yang digelar dalam rangka memperingati HUT ke-385 Kota Amlapura sukses menyedot perhatian publik, tak hanya karena kemeriahan acaranya, tetapi juga karena dampak positif yang dirasakan langsung oleh masyarakat. Ajang budaya ini mendapat apresiasi tinggi dari Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Ni Luh Puspa.
Selama empat hari pelaksanaan, festival yang berlangsung di jantung Kota Amlapura itu menjadi ruang ekspresi, interaksi, sekaligus kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat. Berbagai kegiatan seni, budaya, hingga kuliner lokal dipamerkan dalam balutan tema besar “Harmony to Happiness”.
Dalam keterangannya, Wamenpar Ni Luh Puspa menegaskan bahwa Festival Karangasem tidak sekadar menjadi ajang hiburan, tetapi merupakan bagian dari strategi pembangunan berbasis budaya dan kesejahteraan rakyat.
“Festival ini bukan sekadar hiburan, tapi gerakan bersama menuju kesejahteraan rakyat. Apresiasi untuk Bupati Gus Par dan Wabup Guru Pandu atas inisiasi yang luar biasa,” ujar Wamenpar.
Wamen Ni Luh Puspa juga turut hadir dan berbaur bersama warga, menikmati pertunjukan seni lokal dan produk UMKM Karangasem. Kehadirannya menjadi simbol kuat dukungan pemerintah pusat terhadap kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif di Bumi Lahar.
Sementara itu, Bupati Karangasem, I Gusti Putu Parwata (Gus Par), menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bahu-membahu menyukseskan Festival Karangasem 2025. Ia menekankan bahwa festival ini bukan semata seremoni, melainkan cerminan semangat gotong royong yang menjadi fondasi Karangasem ke depan.
“Gotong royong mewujudkan Karangasem yang AGUNG,” tegas Gus Par, mengacu pada visi pemerintahannya bersama Wakil Bupati Pandu Prapanca Lagosa (Guru Pandu).
Tak hanya berdampak pada aspek sosial dan budaya, Festival Karangasem 2025 juga memberikan kontribusi nyata pada sektor ekonomi. Berdasarkan data resmi panitia, total transaksi yang tercatat selama festival mencapai Rp 884 juta. Rinciannya, Stand UMKM mencatat transaksi sebesar Rp 208 juta, sementara tenant kuliner menyumbang Rp 675 juta. Angka ini menunjukkan bahwa festival benar-benar menjadi penggerak ekonomi kerakyatan.
Festival Karangasem 2025 juga menjadi refleksi 100 hari kerja pertama pasangan Gus Par – Guru Pandu. Sejumlah capaian telah ditorehkan dalam bidang infrastruktur, ketahanan pangan, layanan publik, pelestarian budaya, pemberdayaan ekonomi masyarakat, dan penguatan sinergi antar lembaga serta komunitas lokal.
Dengan semangat kebersamaan dan keberlanjutan, Festival Karangasem telah membuktikan bahwa kekuatan budaya, jika dikelola dengan baik, dapat menjadi pilar pembangunan yang inklusif dan menyejahterakan. Karangasem tak hanya merayakan usia ke-385 Amlapura, tetapi juga menapaki langkah baru menuju masa depan yang lebih harmonis dan bahagia. (kbs)