BerandaDaerahMenko PMK Kunjungi Karangasem: Karangasem Capai 0% Kemiskinan Ekstrem, Gus Par Apresiasi...

Menko PMK Kunjungi Karangasem: Karangasem Capai 0% Kemiskinan Ekstrem, Gus Par Apresiasi Sinergi Pusat dan Daerah

Foto: Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Abdul Muhaimin Iskandar, saat melakukan kunjungan kerja ke Desa Sengkidu, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, pada Rabu, 26 Juni 2025.

Karangasem, KabarBaliSatu

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Abdul Muhaimin Iskandar, melakukan kunjungan kerja ke Desa Sengkidu, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, pada Rabu, 26 Juni 2025. Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya pemerintah memperkuat ekosistem pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan, khususnya melalui sinergi pusat dan daerah dalam percepatan pengentasan kemiskinan.

Dalam agenda utama berupa rembug warga, Menko Muhaimin menekankan pentingnya pendekatan pembangunan berbasis desa. Ia menegaskan bahwa keberhasilan pembangunan tidak hanya diukur dari angka makro, tetapi juga dari dampak nyata yang dirasakan masyarakat di tingkat akar rumput.

Baca Juga  Gubernur Koster Tunjukkan Totalitas Dukung Seni Bali: Dari Gamelan Penting hingga Parade Gong Kebyar Wanita

“Kita bangun Karangasem menjadi wilayah mandiri, berdaya, dan sejahtera,” ujar Muhaimin Iskandar di hadapan warga, tokoh masyarakat, dan unsur pemerintah yang hadir.

Momentum kunjungan ini juga membawa kabar menggembirakan: Kabupaten Karangasem berhasil mencatat 0% angka kemiskinan ekstrem pada tahun 2024. Keberhasilan ini dipandang sebagai buah dari kerja keras lintas sektor, termasuk pemerintah pusat, daerah, hingga partisipasi aktif masyarakat.

“Karangasem berhasil capai 0% kemiskinan ekstrem di 2024 berkat kerja keras lintas sektor,” ungkap Muhaimin.

Bupati Karangasem, I Gusti Putu Parwata (Gus Par), yang hadir langsung dalam kegiatan tersebut, menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasinya kepada Menko PMK. Menurutnya, kunjungan ini tidak hanya memberi energi baru bagi Karangasem, tetapi juga mengukuhkan komitmen pemerintah pusat dalam mendampingi daerah mewujudkan kesejahteraan yang inklusif.

Baca Juga  Ketua DPC Gerindra Denpasar Gus Yoga Kecam Pernyataan Perbekel Baturiti: Memecah Belah dan Ancaman bagi Demokrasi!

“Kami sangat bangga dan bersyukur atas pencapaian ini. Tapi tentu ini bukan akhir, melainkan awal dari perjuangan lebih besar untuk menjaga keberlanjutan dan kualitas hidup masyarakat Karangasem,” kata Gus Par.

Gus Par menambahkan bahwa capaian ini tidak lepas dari implementasi berbagai program unggulan yang menyentuh langsung kebutuhan warga. Beberapa program prioritas yang dijalankan Pemkab Karangasem antara lain:

  1. Bantuan sembako dan bedah rumah bagi keluarga miskin sebagai upaya peningkatan kesejahteraan dasar.
  2. Pelatihan wirausaha dan penguatan koperasi desa untuk mendorong ekonomi mandiri di perdesaan.
  3. Pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih, sebagai model pemberdayaan masyarakat pesisir yang berbasis kearifan lokal.
  4. Peningkatan infrastruktur dasar, meliputi akses jalan, air bersih, serta layanan pendidikan dan kesehatan.
Baca Juga  Bali Aman dan Kondusif, Gubernur Koster Ajak Wisatawan Nikmati Pulau Dewata: Enjoy Bali

Menurut Menko Muhaimin, program-program seperti yang dilakukan Karangasem dapat menjadi model replikasi nasional, terutama dalam konteks pembangunan inklusif dan berkelanjutan yang bertumpu pada kekuatan komunitas lokal.

“Apa yang dicapai Karangasem hari ini adalah bukti bahwa ketika pusat dan daerah bersinergi, hasilnya luar biasa. Ke depan, pendekatan seperti ini harus diperluas dan diperkuat,” ujar Muhaimin.

Acara rembug warga ini turut dihadiri oleh perwakilan kementerian/lembaga, jajaran Pemerintah Kabupaten Karangasem, kepala desa, kader pemberdayaan, serta tokoh masyarakat. Diskusi berlangsung terbuka, penuh semangat, dan mencerminkan kolaborasi nyata antara pemerintah dan rakyat.

Kunjungan Menko PMK ini menjadi penanda bahwa pembangunan manusia tidak bisa dilakukan secara top-down semata, melainkan harus melalui dialog, sinergi, dan pemberdayaan yang berakar dari desa. Karangasem telah membuktikannya. (kbs)

Berita Lainnya

Berita Terkini