Foto: Ketua DPD Partai NasDem Kota Denpasar, Anak Agung Ngurah Gede Widiada, atau yang akrab disapa Gung Widiada.
Denpasar, KabarBaliSatu
Ketua DPD Partai NasDem Kota Denpasar, Anak Agung Ngurah Gede Widiada, atau yang akrab disapa Gung Widiada, menyatakan dukungannya terhadap kebijakan Gubernur Bali Wayan Koster dalam mewujudkan program Bali Bersih Sampah. Ia menilai langkah Gubernur Koster yang menyatakan akan memimpin langsung upaya penanganan sampah di periode keduanya sebagai langkah berani dan visioner.
Namun ia juga menyadari bahwa tantangan yang dihadapi Gubernur Koster cukup berat, akan tetapi Partai NasDem sebagai kekuatan politik di Kota Denpasar dan Provinsi Bali siap mengambil peran strategis dalam memperkuat komitmen Gubernur dan Wakil Gubernur Bali dalam menjalankan program tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa NasDem Denpasar berada di garda terdepan dalam mengawal pelaksanaan Surat Edaran (SE) Gubernur Bali Nomor 9 Tahun 2025 tentang Gerakan Bali Bersih Sampah, khususnya pada Poin V nomor 4, yang menyatakan bahwa setiap lembaga usaha dilarang memproduksi air minum dalam kemasan (AMDK) plastik sekali pakai dengan volume kurang dari satu liter di wilayah Provinsi Bali.
“NasDem sebagai kekuatan partai politik yang ada di Kota Denpasar, khususnya di Provinsi Bali, ingin ikut berada di positioning untuk memperkuat komitmen Gubernur Bali dan Wakil Gubernur Bali,” ujar Gung Widiada ditemui usai DPD Partai NasDem Kota Denpasar menggelar Forum Rembug Bersama bertajuk “Mendukung Komitmen Gubernur dan Wakil Gubernur Bali” pada Rabu, 16 April 2025 di Sekretariat DPD NasDem Denpasar yang menghadirkan narasumber tokoh akademisi sekaligus peneliti sampah berskala internasional, Dr. I Made Wahyu Wijaya, ST.
Gung Widiada mengakui bahwa masalah sampah merupakan persoalan kompleks yang tidak bisa diselesaikan dalam waktu singkat. Ia membandingkan dengan negara-negara seperti Jepang dan Singapura yang dinilainya berhasil menjaga kebersihan secara konsisten.
“Kan ini tidak bisa selesai dalam waktu lima tahun, persoalan jangka panjang. Kalau saya sih karena sudah tahu di Jepang, tahu di Singapura, inginnya ngelihatnya kok gampang sekali kan, kok bisa bersih. Itu persoalan itu,” jelas Gung Widiada yang juga Ketua Bappilu DPW Partai NasDem Bali.
Panglingsir Puri Peguyangan ini juga menyinggung peran aktif kota-kota lain di Indonesia, seperti Surabaya yang dinilainya memiliki aktivitas konkret dalam menjaga kebersihan kota dari sampah. Gung Widiada menilai Bali, sebagai destinasi internasional, seharusnya mampu menunjukkan standar yang sama atau bahkan lebih tinggi.
“Padahal Bali ini internasional, tidak sedikit relasi hubungannya antar Bali dengan negara-negara lain. Ini pintu gate internasional yang kedua. Pulau ini memiliki kapasitas untuk bicara begitu dalam konteks relasi internasional,” paparnya.
Menurutnya, keberadaan berbagai event internasional di Bali menuntut penanganan serius atas persoalan sampah. Oleh karena itu, Partai NasDem melalui kadernya yang duduk di DPR RI, I Nengah Senantara, siap mengawal kebijakan ini di Senayan.
“Dan tentu nanti bisik-bisiknya dari NasDem lewat anggota DPR RI kita yang akan membawa kesana. Saya kira kita ingin yang terbaik untuk Bali ke depan,” kata mantan Anggota DPRD Kota Denpasar 6 periode itu.
Gung Widiada juga menyoroti pentingnya perubahan kesadaran kultural masyarakat terhadap isu kebersihan. Ia menilai bahwa kesadaran masyarakat Bali masih harus terus ditumbuhkan, jika ingin menyamai standar negara lain seperti Jepang.
“Dari kultur, kesadaran kultur daripada masyarakat kita untuk berubah, itu memang kita sadari bersama dengan masyarakat Jepang kan masih jauh. Nah inilah komitmen yang terus-menerus, ya selalu terus diperbaharui dan selalu didengungkan,” ujarnya.
Namun demikian, ia mengapresiasi langkah-langkah kecil yang mulai terlihat, seperti penggunaan tumbler di kalangan pelajar hingga pegawai pemerintah, serta penegakan kebijakan di sektor industri dan pariwisata.
“Ini kan pekerjaan yang tidak gampang jadi dalam 5–10 tahun. Tetapi begitu ada pola baru yang dipertegas oleh Bapak Gubernur, sekarang saya lihat sampai anak-anak di SMP, SMA ini, sudah menggunakan tumbler. Kalau kantor-kantor pemerintah semuanya sudah. Hotel-hotel, industri pasti. Dan beliau tegas. Sikap tegas, berani dan berisiko ini kita acungkan jempol,” ungkapnya.
Gung Widiada mendorong seluruh kader NasDem untuk terus aktif mendukung kebijakan penanganan sampah dengan turun langsung ke masyarakat. Ia menekankan pentingnya menyerap dinamika serta aspirasi masyarakat, termasuk pro dan kontra yang muncul di lapangan.
“Karena kakak-kakak NasDem akan turun berbasis masyarakat, pasti akan mendengar pro-kontra. Ya semisal mungkin kita berpihak kepada kepentingan, apa tujuan daripada peraturan daerah yang direvisi, yang sekarang dipertegas, sehingga dia tidak bias,” ujarnya.
Gung Widiada menyatakan keyakinannya bahwa program Bali Bersih Sampah dapat dijalankan secara efektif dalam jangka menengah dan panjang, asalkan mendapat dukungan dari suprastruktur politik dan pemerintah.
Ia menilai fasilitas yang dibutuhkan akan diupayakan secara maksimal, apalagi program ini langsung dipimpin oleh Gubernur Koster. Menurutnya, ini merupakan pertama kalinya penanganan sampah dan persoalan lalu lintas ditangani langsung oleh kepala daerah secara tegas dan terstruktur.
“Fasilitasnya jelas akan diupayakan, karena Pak Gubernur yang langsung memimpin ini. Baru pertama kalinya saya lihat, ini bidang yang akan dipimpin, sampah dan uraian lalu lintas, yang akan dipimpin langsung oleh Gubernur Koster,” pungkasnya. (kbs)