Foto: Ketua Bappilu NasDem Bali, AA Ngurah Gede Widiada atau yang akrab disapa Gung Widiada.
Denpasar, KabarBaliSatu
Setelah bertahun-tahun jadi underdog di kancah politik Bali, Partai NasDem akhirnya punya modal politik nyata: satu kursi DPR RI dan satu kepala daerah. Dua “senjata” ini menjadi amunisi baru untuk bertarung lebih percaya diri di Pileg 2029.
Kemenangan I Nengah Senantara sebagai Anggota DPR RI Dapil Bali dan sukses mengantarkan I Gusti Putu Parwata menjadi Bupati Karangasem, menjadi titik balik penting. Sesuai janji Ketua Umum Surya Paloh, Senantara pun resmi dikukuhkan sebagai Ketua DPW NasDem Bali pada 3 April 2025 lalu di Denpasar.
Ketua Bappilu NasDem Bali, AA Ngurah Gede Widiada, tak ragu menyebut capaian ini sebagai lompatan besar. “Dulu kami bertarung tanpa akses. Sekarang dengan Pak Senantara di Senayan, kami punya daya tawar. Program pusat bisa dibawa ke Bali. Ini bukan mimpi lagi,” tegasnya.
Widiada mengakui, selama ini NasDem Bali berada di posisi lemah, kalah modal dari partai besar lain. Tapi kini situasinya berubah. Kehadiran wakil di DPR RI dan Bupati dari kader sendiri, memberi peluang strategis: dari penguatan basis hingga realisasi program nyata di akar rumput.
Namun Widiada juga realistis. “Sebelum bicara strategi, PR pertama kita: bersihkan dapur sendiri. Kita perlu konsolidasi total—dari DPW sampai DPRt. Tidak boleh ada lagi faksi-faksi seperti masa lalu,” ujarnya, merujuk pada dinamika internal sebelum era Julie Sutrisno Laiskodat.
Hal senada ditegaskan Ketua DPW NasDem Bali, I Nengah Senantara. Di hadapan struktur partai, ia menekankan konsolidasi sebagai agenda mendesak. “Kalau internal solid, kerja politik akan lebih efektif. Target kita di 2029: tambah kursi di DPRD kabupaten/kota, provinsi, dan raih dua kursi DPR RI,” tegasnya.
Di tengah euforia, Surya Paloh tetap mengingatkan pengurus NasDem Bali untuk tetap membumi. Ia mewanti-wanti agar kadernya tak terjebak intrik. “Jangan saling curiga. Jangan sibuk bergosip. Fokus bekerja, bangun motivasi, dan jalin sinergi dengan partai lain. Politik itu soal kolaborasi, bukan kompetisi semata,” pesan Paloh.
Dengan modal struktural yang mulai terbentuk dan kepercayaan diri yang tumbuh, NasDem Bali tak lagi sekadar penonton. Mereka kini siap tampil sebagai pemain yang menentukan. (kbs)