BerandaDaerahGubernur Koster dan Kapolda Bali Lepas 1.300 Pemudik: Pulang Kampung dengan Aman...

Gubernur Koster dan Kapolda Bali Lepas 1.300 Pemudik: Pulang Kampung dengan Aman dan Nyaman

Foto: Gubernur Bali Wayan Koster bersama Kapolda Bali Irjen Pol Daniel Adityajaya melepas 1300 pemudik gratis menjelang hari raya Idul Fitri tahun 2025.

Denpasar,KabarBaliSatu

Di bawah langit pagi yang cerah, Terminal Ubung, Denpasar, dipenuhi wajah-wajah penuh harap. Ribuan pemudik berkemas, membawa oleh-oleh sederhana dan rindu yang sudah lama tertahan. Hari itu, Selasa (25/3/2025), mereka bersiap menempuh perjalanan menuju kampung halaman, menjemput kebahagiaan bersama keluarga.

Gubernur Bali, Wayan Koster, bersama Kapolda Bali, Irjen Pol Daniel Adityajaya, melepas keberangkatan 1.300 pemudik yang difasilitasi dalam program “Mudik Gratis Polda Bali 1000 Pemudik”. Sebanyak 29 bus disediakan untuk membawa mereka ke berbagai daerah di Jawa Timur, mulai dari Banyuwangi, Jember, Surabaya, hingga kota-kota lain yang menunggu kedatangan mereka.

Baca Juga  Sekda Denpasar Tinjau Safari Kesehatan, Warga Dapat Layanan Medis Gratis

Dalam suasana penuh haru, Koster menyampaikan harapannya agar perjalanan ini diberkahi keselamatan dan kebahagiaan. “Astungkara, semoga perjalanan ini lancar dan kalian semua bisa kembali memeluk keluarga dengan selamat. Biarkan Idulfitri menjadi momen yang penuh berkah dan kebersamaan,” ucapnya, suaranya sarat ketulusan.

Kapolda Bali, yang juga hadir dalam pelepasan itu, menegaskan bahwa program ini bukan sekadar memfasilitasi mudik, tetapi juga upaya mengurangi kepadatan arus lalu lintas menjelang Lebaran. “Kami ingin memastikan masyarakat dapat kembali ke kampung halaman dengan aman dan nyaman. Selain di Denpasar, program ini juga serentak diberangkatkan dari Gianyar dan Buleleng,” ujarnya.

Baca Juga  TP PKK Bali Dukung Pemberdayaan Perempuan, Peran Wanita Bentuk Generasi Emas dan Bermartabat

Seorang ibu dengan seorang anak kecil menggenggam tiket mudik gratisnya dengan erat. Matanya berkaca-kaca, bukan karena kesulitan, tetapi karena kebahagiaan sederhana yang diberikan kesempatan ini. “Akhirnya, saya bisa pulang. Sudah tiga tahun tidak bertemu orang tua,” bisiknya, penuh syukur.

Bus mulai bergerak perlahan, meninggalkan Terminal Ubung dengan deru mesin yang membawa harapan. Di dalamnya, pemudik saling berbagi cerita, tentang kampung yang dirindukan, tentang Idulfitri yang selalu membawa kehangatan. Di setiap sudut bus, ada doa yang lirih terucap, berharap perjalanan ini membawa mereka pulang dengan selamat.

Baca Juga  Wabup Guru Pandu Serap Aspirasi Pedagang di Pasar Karangsokong

Mudik bukan sekadar perjalanan, tetapi juga kepulangan hati. Dan hari itu, ratusan hati telah memulai perjalanan pulang, menghapus rindu dengan doa, berharap bisa segera memeluk mereka yang tercinta. (kbs)

Berita Lainnya

Berita Terkini