Foto: Suasana Rapat Kerja Daerah (Rakerda) I Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Provinsi Bali pada Minggu, 26 Oktober 2025, di Mertasari Meeting Room, Hotel Abisha Sanur.
Denpasar, KabarBaliSatu
Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Provinsi Bali mencatat tonggak sejarah baru dengan menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) I pada Minggu, 26 Oktober 2025, di Mertasari Meeting Room, Hotel Abisha Sanur. Kegiatan yang mengusung tema “Penguatan Organisasi HIPPI Bali Melalui Team Work dan Networking” ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antarpengusaha pribumi Bali dalam mendorong kemandirian ekonomi daerah yang berorientasi pada keberlanjutan dan ekonomi hijau.
Rakerda dihadiri langsung oleh Ketua Umum DPP HIPPI Erik Hidayat, OKK DPP HIPPI Pusat, Agus Yudha Permana, Bidang Pertanian DPP HIPPI Pusat, Brili Agung, Ketua Umum DPD HIPPI Bali Dr. Gung Tini Gorda, Ketua Umum Kadin Bali, I Made Ariandi, Ketua PHRI Badung, I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya, Ketua Bali Tourism Board (BTB), Ida Bagus Agung Partha Adnyana, para Ketua DPC HIPPI kabupaten/kota se-Bali, serta berbagai pemangku kepentingan dan tamu undangan lainnya.
Rangkaian kegiatan meliputi penandatanganan kesepakatan bersama antara HIPPI Bali dan sejumlah stakeholder, seperti Bali Tourism Board (BTB), Bank Mandiri dan Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI). Bank Mandiri berpartisipasi dengan memberikan sosialisasi program perbankan yang mendukung penguatan sektor usaha kecil dan menengah (UKM). Selain itu, sesi business matching membuka peluang kolaborasi antarpeserta untuk memperluas jejaring dan kerja sama. Dalam kesempatan tersebut, Bali Tourism Board (BTB) dan Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) juga turut menyampaikan dukungannya terhadap terwujudnya Bali sebagai pusat ekonomi hijau.
Seluruh peserta Rakerda, termasuk para pengurus DPD dan DPC HIPPI se-Bali, bersama Ketua Umum DPP HIPPI beserta jajaran, para pejabat, dan tamu undangan, melakukan prosesi simbolik dengan menorehkan sidik jari berwarna tinta pada kanvas bergambar daun beringin.
Aksi tersebut menjadi penegasan komitmen kolektif HIPPI Bali untuk tumbuh sehat, menyejahterakan masyarakat, dan melindungi alam Bali dalam semangat mewujudkan pulau ini sebagai pusat ekonomi hijau yang berkelanjutan.
Momen bersejarah ini juga disertai dengan penyematan Pin HIPPI oleh Ketua Umum DPP HIPPI Erik Hidayat, didampingi Ketua Umum DPD HIPPI Bali, Gung Tini Gorda kepada Ketua Komunitas Petani Muda Keren, Agung Wedhatama.
Pada Sidang Pleno II, Ketua Umum DPD HIPPI Bali menyampaikan laporan pertanggungjawaban yang kemudian mendapat tanggapan dari masing-masing Dewan Pimpinan Cabang (DPC). Selanjutnya, peserta dibagi ke dalam tiga komisi. Komisi I membahas program kerja, Komisi II menelaah aspek organisasi dan AD/ART, Komisi III, merumuskan rekomendasi strategis.
Melalui Sidang Komisi, para peserta mendiskusikan berbagai usulan dan rencana kerja yang akan menjadi arah kebijakan HIPPI Bali ke depan. Hasil pembahasan dari tiap komisi kemudian dipresentasikan dan disahkan dalam Sidang Pleno III.
Sejak terbentuk dua tahun lalu, HIPPI Bali telah meluncurkan sejumlah program nyata, seperti Beras Sehat Pribumi (BSP) dan Ajengan Pribumi Bersinar. Selain itu, melalui kerja sama dengan SMK Negeri 1 Mas Ubud, HIPPI Bali memberikan pembinaan dan pendampingan kepada para siswa agar siap menjadi wirausaha mandiri. Beberapa produk hasil karya siswa binaan HIPPI di antaranya teh daun kelor, lilin aromaterapi pengusir nyamuk, bacon kulit pisang, selai labu-lemon, dan cookies daun jambu biji.
Kegiatan ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, antara lain Bank Mandiri, Bank Tabungan Negara (BTN), BPR Kanti, GTS Institute, Kaori Group, Bali Esthetic Centre, NAT Tea, Pekraf, Yayasan Graha Kumara Bali, Yayasan Satria Mahottama, serta Koperasi Perempuan Ramah Keluarga (KPRK).
Selain itu HIPPI Bali juga didukung oleh Bali Esthetic Cetre lewat pemeriksaan kesehatan, yang berperan penting dalam mendukung aspek kesehatan fisik, mental, dan spiritual anggota HIPPI.
Rakerda I HIPPI Bali diharapkan menjadi momentum penting dalam memperkuat peran pengusaha pribumi dalam perekonomian daerah maupun nasional. Kegiatan ini juga menegaskan komitmen HIPPI Bali untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, mandiri, dan berkelanjutan.
Ketua Panitia Made Sukariawan menjelaskan bahwa Rakerda ini difokuskan pada penguatan kapasitas organisasi serta peningkatan sinergi antaranggota HIPPI Bali. Melalui kerja sama dan jaringan yang solid, HIPPI Bali berupaya memperkuat daya saing ekonomi daerah di tengah dinamika globalisasi dan digitalisasi yang semakin pesat.
Dalam konteks perubahan ekonomi global, UMKM dihadapkan pada tantangan besar untuk tetap relevan tanpa meninggalkan jati diri dan nilai-nilai tradisional. “Untuk itu, HIPPI Bali mendorong pelaku UMKM agar terus menggali potensi lokal dan mengolah warisan budaya menjadi produk serta layanan yang inovatif dan kompetitif,” tegasnya.
Mengusung semangat “Dari Tradisi Menjadi Inovasi”, HIPPI Bali menekankan pentingnya kolaborasi antaranggota dan pengembangan jejaring kerja yang kokoh guna memperluas peluang ekonomi berbasis kearifan lokal.
Ketua Umum DPD HIPPI Bali, Dr. Gung Tini Gorda, menegaskan komitmen organisasi untuk terus berperan aktif dalam mewujudkan Bali sebagai pusat ekonomi hijau berbasis kearifan lokal.
Sejak berdiri dua tahun lalu, tepatnya 26 September 2023, HIPPI Bali telah memantapkan arah geraknya sebagai organisasi yang mendorong pembangunan ekonomi berkelanjutan dengan landasan nilai-nilai Tri Hita Karana. “Jauh sebelum isu ekonomi hijau menjadi program nasional, HIPPI Bali telah lebih dulu mengusung semangat tersebut sebagai identitas dan arah gerakan,” katanya.
Menurut Gung Tini Gorda, saat ini sembilan kabupaten/kota di Bali telah siap memperkuat peran Dewan Pimpinan Cabang (DPC) masing-masing dalam mengimplementasikan misi ekonomi hijau di daerah. HIPPI Bali juga telah merumuskan lima formula utama untuk mempercepat terwujudnya tujuan besar tersebut. Intinya, konsep ekonomi hijau harus dijalankan selaras dengan kearifan lokal dan nilai-nilai Tri Hita Karana, yakni menjaga keharmonisan dengan Tuhan, alam, dan sesama manusia.
Konsep besar HIPPI Bali berfokus pada pembangunan ekonomi yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan, tetapi juga berkelanjutan dan selaras dengan nilai spiritual. Dalam rangka memperkuat komitmen bersama, seluruh peserta Rakerda menorehkan sidik jari berwarna tinta pada kanvas bergambar daun beringin, menandai komitmen ekonomi hijau sebagai pedoman dalam setiap aktivitas organisasi dan bisnis.
Gung Tini Gorda menegaskan pentingnya agar seluruh Ketua DPC HIPPI kabupaten/kota memiliki semangat yang sama dalam mengusung ekonomi hijau. “Setiap pelaku usaha diharapkan mulai memperhatikan dampak lingkungan dari kegiatan bisnisnya, termasuk pengelolaan limbah dan pemanfaatan sumber daya berkelanjutan”, tegasnya.
Gung Tini Gorda mengungkapkan, Rakerda kali ini juga membahas peluang kerja sama strategis, termasuk rencana ekspor produk UMKM Bali ke Arab Saudi dengan volume mencapai 5000 ton melalui DPC HIPPI Kota Denpasar. Hal ini menjadi bukti konkret bahwa HIPPI Bali memiliki kekuatan riil dalam mendorong pelaku usaha pribumi menembus pasar global.
Melalui Sinergi Pang Pade Payu, HIPPI Bali menargetkan diri menjadi pionir dalam pengembangan ekonomi hijau berbasis kearifan lokal. “Tidak hanya menjadi wadah berjejaring bagi pengusaha pribumi, tetapi juga menjadi sarana untuk memberikan manfaat sosial bagi masyarakat Bali secara luas,” pungkasnya.
Ketua Umum DPP HIPPI, Erik Hidayat, memberikan apresiasi tinggi kepada DPD HIPPI Bali atas capaian kinerja dan konsistensinya dalam memperkuat jaringan organisasi hingga ke tingkat kabupaten/kota.
DPP HIPPI menilai HIPPI Bali berhasil menuntaskan pembentukan seluruh DPC di sembilan kabupaten/kota se-Bali, yang menjadi tonggak penting dalam memperluas jangkauan dan memperkuat koneksi antaranggota. Capaian tersebut juga tidak terlepas dari peran aktif Ketua Bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (OKK) DPP HIPPI yang dengan dedikasi tinggi mengawal proses pembentukan DPC hingga tuntas.
Ketum Erik Hidayat juga memberikan apresiasi khusus terhadap program-program unggulan DPD HIPPI Bali, seperti “Beras Sehat Pribumi (BSP)”, yang dinilai mampu membangkitkan kemandirian pangan, memberdayakan petani lokal, serta meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap produk dalam negeri. “Program-program tersebut merupakan wujud nyata semangat kemandirian dan inovasi yang sejalan dengan visi HIPPI nasional”, katanya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa HIPPI bukanlah wadah yang bersifat eksklusif atau rasis, melainkan gerakan nasionalis yang memperjuangkan keberpihakan pemerintah kepada pengusaha pribumi dan pelaku usaha lokal. “Dalam konteks ekonomi Bali yang selama ini bergantung pada sektor pariwisata, HIPPI mendorong diversifikasi ekonomi melalui penguatan UMKM, ekonomi kreatif, pertanian, energi baru terbarukan, ekonomi hijau, serta industri berbasis komoditas lokal,” ungkapnya.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Provinsi Bali, I Made Ariandi, secara resmi membuka Rakerda pertama HIPPI Bali. Dalam sambutannya, Ariandi menyambut positif kehadiran HIPPI Bali yang dinilai menjadi kekuatan tambahan bagi gerakan KADIN dalam memperkuat posisi pengusaha lokal di tengah dinamika ekonomi global.
Kehadiran HIPPI Bali memiliki peran penting dalam menghadapi tantangan semakin kuatnya pengaruh pengusaha asing di Bali. Menurutnya, situasi global saat ini, termasuk konflik internasional dan instabilitas di sejumlah negara, menjadikan Bali sebagai tujuan tidak hanya untuk berwisata, tetapi juga tempat tinggal permanen bagi warga asing. “Kondisi ini berpotensi memengaruhi struktur ekonomi lokal apabila tidak diantisipasi dengan kebijakan yang berpihak kepada pengusaha lokal,” terangnya.
Ariandi mengajak seluruh jajaran HIPPI Bali untuk memperkuat kolaborasi dan solidaritas antaranggota, memperjuangkan keberpihakan bagi pengusaha lokal, serta menjadikan Bali contoh nyata ekonomi berbasis kearifan lokal yang mampu bertahan di tengah arus globalisasi.
Kegiatan Rakerda HIPPI Bali kemudian dilanjutkan dengan sesi sosialisasi oleh sejumlah stakeholder. Deputy Branch Manager Business Bank Tabungan Negara (BTN), Topan Permana, memberikan apresiasi atas terbentuknya HIPPI Bali serta menyatakan komitmen BTN untuk mendukung kebutuhan finansial para anggota organisasi tersebut.
Dalam paparannya, BTN memperkenalkan berbagai produk dan layanan yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha anggota HIPPI Bali. “Melalui kolaborasi ini, HIPPI Bali diharapkan dapat memperluas jejaring kerja sama dengan sektor perbankan untuk mendorong pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di daerah,” tuturnya.
Perwakilan Bank Mandiri yang juga Sekretaris Umum DPC HIPPI Denpasar, Pande Yuli, turut memberikan sosialisasi bertema “Empowering HIPPI Bali Through Mandiri Digital Transformation.” Dalam paparannya, ia menegaskan komitmen Bank Mandiri untuk berkolaborasi dengan HIPPI Bali dalam mendorong percepatan digitalisasi di kalangan pelaku usaha.
Bank Mandiri juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menjalankan program-program penguatan ekonomi lokal.
Ketua Bali Tourism Board (BTB), Ida Bagus Agung Partha Adnyana, turut memberikan sosialisasi dalam Rakerda HIPPI Bali dengan fokus pada pentingnya business matching. Ia menilai ketergantungan Bali terhadap pariwisata perlu menjadi perhatian serius, mengingat dampak besar yang terjadi saat pandemi lalu ketika ekonomi daerah sempat terpuruk akibat lumpuhnya sektor pariwisata.
BTB juga menyatakan dukungan terhadap kebijakan Pemerintah Provinsi Bali dalam penyerapan produk-produk lokal guna menggerakkan ekonomi di tingkat akar rumput. Dalam kesempatan tersebut, HIPPI Bali didorong untuk merancang strategi konkret dalam menjawab meningkatnya kebutuhan bahan pangan di tengah melonjaknya jumlah wisatawan yang datang, sekaligus mendukung program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Sinergi antara BTB dan HIPPI Bali saya harap mampu memperkuat rantai pasok bahan pangan lokal, sekaligus membuka peluang kolaborasi dalam menciptakan lapangan kerja berbasis ekonomi hijau,” harapnya.
BTB menegaskan kesiapan untuk menjadi mitra strategis HIPPI Bali dalam berbagai inisiatif ramah lingkungan, termasuk kerja sama dalam pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bangli. BTB akan menurunkan tim khusus untuk meninjau lokasi yang akan dijadikan Dapur MBG, sebelum membahas bentuk kolaborasi lebih lanjut.
Sesi business matching berikutnya diisi oleh Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) yang diwakili oleh Winnie Kaori, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum HIPPI Denpasar. Dalam paparannya, Winnie Kaori menekankan bahwa kolaborasi menjadi kunci utama dalam membangun kekuatan ekonomi lokal yang berdaya saing global.
Banyaknya komoditas lokal Bali yang sebenarnya memiliki potensi besar untuk dikembangkan, bahkan diekspor ke mancanegara,” ungkapnya.
Melalui HIPPI, diharapkan muncul lebih banyak ide kreatif untuk mengembangkan produk-produk lokal menjadi komoditas ekspor bernilai tinggi, tidak hanya di sektor pariwisata, tetapi juga melalui inovasi pelaku usaha pribumi.
Winnie Kaori juga mengajak HIPPI untuk menyambut tahun 2026 dengan semangat baru dan berorientasi global. “Pentingnya keberanian menciptakan omzet dalam bentuk dolar dan euro, agar pelaku usaha Bali mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi daerah sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian nasional,” pungkasnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian laporan dua tahun program kerja HIPPI Bali oleh Ketua Umum Gung Tini Gorda. Selama dua tahun perjalanan tersebut, HIPPI Bali telah menunjukkan kiprah nyata bagi masyarakat. Program Beras Sehat Pribumi (BSP) dan Ajengan Pribumi Bersinar menjadi bukti konkret komitmen HIPPI Bali dalam memberdayakan pengusaha pribumi. Capaian tersebut pun mendapat apresiasi dan tanggapan positif dari seluruh DPC HIPPI Kabupaten/Kota se-Bali.
Ketua Umum DPC HIPPI Bangli, Dewa Ayu Supartini, menilai Rakerda perdana ini menjadi momentum penting bagi kebangkitan HIPPI Bali sebagai organisasi yang terus bertumbuh. Ia menekankan bahwa HIPPI Bali kini diisi oleh figur-figur potensial, terutama dari kalangan pelaku UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi lokal. “Dengan mengusung tagline Merangkul UMKM Pribumi, HIPPI Bali berkomitmen untuk mendorong para pelaku usaha lokal agar tumbuh dan berkembang bersama dalam semangat kemandirian ekonomi,” katanya.
Menurutnya, fokus utama HIPPI Bali saat ini adalah mendukung berbagai program berbasis ekonomi hijau, sejalan dengan upaya mengembalikan Bali sebagai pulau yang sehat, bersih, dan selaras dengan nilai-nilai Tri Hita Karana.
Dewa Ayu Supartini juga menegaskan bahwa di tengah maraknya isu lingkungan, terutama persoalan sampah, HIPPI Bali berkomitmen untuk mengarahkan seluruh anggotanya agar menerapkan prinsip-prinsip ekonomi hijau dalam setiap aktivitas bisnis.
Ketua Umum DPC HIPPI Tabanan, Bagus Arya, menilai Rakerda ini sebagai langkah strategis dalam memperkuat peran HIPPI di daerah, khususnya dalam mendorong gerakan ekonomi hijau yang berkelanjutan. “Menjaga keseimbangan antara manusia, alam, dan lingkungan merupakan kunci untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang selaras dengan prinsip keberlanjutan,” katanya.
Menurutnya, keberhasilan ekonomi tidak hanya diukur dari besarnya keuntungan, tetapi juga dari sejauh mana pelaku usaha mampu menjaga harmoni dengan lingkungan dan ekosistem sekitarnya. “HIPPI Tabanan berkomitmen untuk terus menggerakkan pelaku UMKM dan dunia usaha agar berpihak pada prinsip ekonomi hijau, demi menjaga kelestarian alam sekaligus memperkuat fondasi ekonomi daerah,” tegasnya.
Ketua Umum DPC HIPPI Gianyar, Gung Triana, menilai kegiatan ini sebagai momentum penting untuk menumbuhkan semangat kebersamaan di antara para pelaku usaha dan pengurus HIPPI se-Bali. Ia menilai antusiasme para anggota dan ketua yang hadir mencerminkan optimisme besar terhadap masa depan organisasi.
Menurutnya, HIPPI Gianyar siap memulai langkah-langkah penguatan organisasi dengan penuh komitmen. “Dengan dukungan dan arahan dari HIPPI Bali, DPC Gianyar bertekad tumbuh menjadi wadah yang mampu berkontribusi nyata dalam mewujudkan ekonomi hijau yang berkelanjutan,” tegasnya.
Ia juga menegaskan pentingnya kolaborasi antaranggota dan pengurus untuk membawa HIPPI semakin besar dan berdaya guna, khususnya di Kabupaten Gianyar.
Ketua Umum DPC HIPPI Denpasar, Winnie Kaori, menilai dua tahun perjalanan DPD HIPPI Bali telah menunjukkan arah dan semangat yang positif dalam memperkuat gerakan menuju Bali Ekonomi Hijau. DPC HIPPI Denpasar menyatakan kesiapan penuh untuk mendukung berbagai program kerja yang sejalan dengan visi tersebut.
Menurut Winnie, inisiatif ekonomi hijau menjadi harapan besar bagi para pengusaha pribumi untuk membangun usaha yang selaras dengan alam.
“Kami mendorong para anggotanya untuk aktif berperan dalam ekosistem pentahelix, yang melibatkan lima unsur utama: pemerintah, akademisi, media, dunia usaha, serta kolaborasi antar pelaku ekonomi,” katanya. Melalui kolaborasi ini, HIPPI diharapkan dapat memperkuat fondasi ekonomi hijau yang berkelanjutan.
Ketua Umum DPC HIPPI Jembrana, Rondi Ginawan, menyatakan komitmennya untuk mendukung penuh seluruh kegiatan dan program yang telah digagas oleh DPD HIPPI Bali di bawah kepemimpinan Gung Tini Gorda. Ia menegaskan bahwa HIPPI Jembrana siap menjadi bagian aktif dalam setiap langkah strategis menuju terwujudnya visi besar organisasi.
Rondi mengakui, meskipun baru berjalan selama dua tahun, semangat HIPPI Jembrana untuk memberikan kontribusi bagi kemajuan ekonomi daerah terus tumbuh. Ia menyebut masih banyak hal yang perlu dibenahi dan dikembangkan agar keberadaan HIPPI benar-benar mampu memberikan dampak nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Jembrana.
“Ke depan, HIPPI Jembrana bertekad mendorong tumbuhnya ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal sekaligus berperan aktif dalam mendukung terwujudnya Bali sebagai pusat ekonomi hijau,” tegasnya.
Ketua Umum DPC HIPPI Badung, Agung Hendra, mengapresiasi program kerja 2 tahun terakhir DPD HIPPI Bali. Ia menilai laporan kegiatan dan capaian dua tahun terakhir sudah berjalan dengan baik dan terarah. Selain itu, perkembangan organisasi yang semakin pesat menjadi bukti nyata komitmen HIPPI dalam memperkuat peran pengusaha pribumi di berbagai sektor ekonomi. Ke depan, HIPPI diharapkan mampu membuka ruang lebih luas bagi pelaku usaha mikro dan perintis industri kecil agar dapat berkolaborasi secara inklusif dan berkelanjutan.
“Selain mempererat hubungan antar-DPC dan DPD, HIPPI Bali kami harap dapat menjalin komunikasi yang lebih intens dengan pemerintah pusat untuk memperluas peluang kerja sama strategis,” katanya.
Ketua Umum DPC HIPPI Karangasem, Gung Surya Djelantik, yang diwakili oleh Sekretaris Umum Gung Wisnu, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap berbagai kegiatan yang telah dan akan dijalankan oleh DPD HIPPI Bali dibawah kepemimpinan Gung Tini Gorda.
“Kami di DPC HIPPI Karangasem siap untuk bersinergi dan memberikan dukungan penuh terhadap seluruh program kerja yang akan dilaksanakan, demi memperkuat peran HIPPI dalam membangun ekonomi Bali yang berkelanjutan,” katanya.
Ketua Umum DPC HIPPI Klungkung, Putu Apriani, menegaskan komitmen penuh untuk mendukung seluruh visi, misi, dan program kerja yang dijalankan oleh Ketua Umum DPD HIPPI Bali, Gung Tini Gorda.
Ia mengaku tersentuh oleh penyampaian Ketum Gung Tini Gorda mengenai persoalan alih fungsi lahan yang kini semakin masif terjadi di Bali. “Saya kira, kemacetan yang kerap terjadi bukan hanya disebabkan oleh meningkatnya jumlah wisatawan, tetapi juga oleh pembangunan yang tak terkendali, baik yang berizin resmi maupun tidak, terutama di kawasan pariwisata seperti Canggu, Kuta, dan kini mulai merambah ke Ubud,” katanya.
Karena itu, HIPPI diharapkan dapat berperan aktif menciptakan lapangan kerja dan memberikan pembinaan kepada para pengusaha agar lahan-lahan hijau dapat difungsikan secara produktif tanpa harus dikonversi menjadi bangunan. Ia mencontohkan kawasan Jatiluwih yang selama ini hanya dijadikan objek wisata foto tanpa memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi petani.
Ketua Umum DPC HIPPI Buleleng, Alfrieds Agustinus, menyampaikan rasa bangga dan syukur atas terselenggaranya Rakerda pertama HIPPI Bali. Menurutnya, kegiatan ini menjadi momen bersejarah yang luar biasa karena mampu mempertemukan seluruh pengurus untuk bergerak bersama dalam satu visi.
Rakerda kali ini menghasilkan banyak rekomendasi penting yang tidak hanya untuk kemajuan HIPPI Bali, tetapi juga untuk kebaikan dan kemajuan Bali secara keseluruhan. Suasana kegiatan pun dipenuhi dengan energi positif dan semangat kebersamaan dari para ketua dan anggota yang baru saling mengenal, namun sudah menunjukkan kekompakan luar biasa.
Ia menegaskan, Rakerda ini menjadi simbol kekuatan besar HIPPI Bali dalam membangun ekonomi daerah dengan semangat gotong royong dan sukacita. “Kami harap, para pengusaha pribumi di seluruh Bali dapat terus berjaya, saling mendukung, dan bersama-sama mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat,” tutupnya.
Rakerda perdana HIPPI Bali juga mendapatkan apresiasi dari para pengurus DPP Pusat. OKK DPP HIPPI Pusat, Agus Yudha Permana, mengatakan, Rakerda pertama HIPPI Bali yang digelar pada 26 Oktober 2025 menjadi tonggak sejarah baru bagi perjalanan organisasi ini. Kegiatan tersebut dinilai sebagai gerakan luar biasa yang menunjukkan semangat dan komitmen kuat seluruh jajaran HIPPI Bali.
“DPP HIPPI memberikan apresiasi tinggi atas penyelenggaraan Rakerda ini dan berharap Bali dapat menjadi contoh daerah yang solid dalam menjalankan program kerja, khususnya dalam menumbuhkan ekonomi hijau yang berkelanjutan,” katanya.
Dengan telah terbentuknya pengurus cabang di seluruh kabupaten dan kota se-Bali, keyakinan besar muncul bahwa seluruh tujuan Rakerda dapat tercapai apabila seluruh pengurus mampu menjaga kekompakan dan bersatu dalam satu visi bersama.
Sementara itu, Bidang Pertanian DPP HIPPI Pusat, Brili Agung, menilai bahwa potensi pertanian Bali memiliki daya saing tinggi di pasar internasional. Produk-produk pertanian asal Pulau Dewata dikenal eksklusif berkat kualitas unggul dan harga yang kompetitif.
Ia juga mengapresiasi langkah DPD HIPPI Bali yang telah melahirkan produk Beras Sehat Pribumi sebagai terobosan nyata di bidang pertanian. Menurutnya, peluang ekspor untuk produk ini sangat besar, bahkan lebih menjanjikan di pasar internasional. “HIPPI Bali pun berpotensi menjadi contoh bagi DPD HIPPI di daerah lain bahwa produk berbasis kerakyatan bisa memiliki kualitas tinggi sekaligus daya saing global,” ungkapnya.
Rakerda perdana HIPPI Bali menegaskan komitmen kuat seluruh jajaran pengurus untuk memperkuat peran pengusaha pribumi dalam membangun ekonomi daerah yang mandiri, inklusif, dan berkelanjutan. Semangat Sinergi Pang Pade Payu yang terbangun menjadi pondasi penting dalam mewujudkan visi Bali sebagai pusat ekonomi hijau berbasis kearifan lokal. Dari sinergi inilah, HIPPI Bali menapaki langkah pasti menuju masa depan ekonomi yang tidak hanya menyejahterakan masyarakat, tetapi juga menjaga harmoni antara manusia, alam, dan budaya Bali. Pribumi Berkarya Indonesia Jaya!!! (kbs)

