Foto: Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara saat meninjau sejumlah proyek fisik strategis Kota Denpasar dalam kegiatan Monev Pembangunan Tahun Anggaran 2025, Rabu (22/10).
Denpasar, KabarBaliSatu
Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, turun langsung ke lapangan untuk meninjau sejumlah proyek fisik strategis yang tengah dikerjakan Pemerintah Kota Denpasar dalam kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Pembangunan Tahun Anggaran 2025, Rabu (22/10). Langkah ini menjadi bukti komitmen kuat Pemkot Denpasar dalam memastikan pembangunan berjalan tepat waktu, tepat sasaran, dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat.
Dalam kegiatan tersebut, Jaya Negara memantau lima proyek prioritas, yakni Revitalisasi Monumen Puputan Badung, peningkatan infrastruktur Jalan Padma, pembangunan ruang belajar di SMP Negeri 17 Denpasar, penataan pedestrian kawasan Sanur, serta pembangunan Puskesmas Ibu dan Anak di Jalan Gunung Agung.
Turut mendampingi Wali Kota, Wakil Ketua DPRD Denpasar I Wayan Mariyana Wandhira, Sekda Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana, Asisten II Sekda Dr. Ida Bagus Alit Adhi Merta, serta sejumlah pimpinan OPD, termasuk Kadis PUPR A.A. Ngurah Bagus Airawata, Kadis DLHK Ida Bagus Putra Wirabawa, Kadis Kesehatan dr. A.A. Ayu Agung Candrawati, dan Kadis Dikpora A.A. Gede Wiratama.
Wali Kota Jaya Negara menegaskan bahwa kegiatan Monev ini merupakan bentuk nyata tata kelola pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan berorientasi pada kepentingan publik. Ia menekankan pentingnya kualitas, estetika, dan keamanan dalam setiap proyek agar hasil pembangunan tidak hanya berfungsi, tetapi juga menciptakan ruang kota yang humanis dan berkarakter.
“Pembangunan ini bukan hanya tentang infrastruktur fisik, tetapi tentang bagaimana kita menata ruang kota agar humanis dan berkarakter. Kami ingin memastikan setiap proyek dikerjakan dengan penuh tanggung jawab, sesuai perencanaan, serta memberikan manfaat langsung kepada masyarakat,” ujar Jaya Negara.
Menurutnya, revitalisasi Monumen Puputan Badung menjadi prioritas utama karena memiliki nilai sejarah yang tinggi sebagai simbol perjuangan masyarakat Denpasar. Penataan kawasan tersebut diharapkan mampu memperkuat identitas kota sekaligus menghadirkan ruang publik yang inklusif bagi warga dan wisatawan.
Sementara itu, proyek penataan pedestrian Sanur diarahkan untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan pejalan kaki di kawasan wisata unggulan, sedangkan pembangunan Puskesmas Ibu dan Anak di Jalan Gunung Agung difokuskan untuk memperkuat layanan kesehatan dasar bagi ibu hamil, bayi, dan balita di wilayah Denpasar Barat.
Kepala Dinas PUPR Kota Denpasar, A.A. Ngurah Bagus Airawata, menambahkan bahwa seluruh proyek fisik tersebut telah melalui proses perencanaan yang matang dan pelaksanaan yang terukur.
“Kami memastikan setiap proyek berjalan sesuai standar teknis dan jadwal pelaksanaan. Selain kualitas konstruksi, kami juga menekankan pentingnya estetika, tata ruang, dan keterpaduan fungsi agar hasil pembangunan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat,” jelasnya.
Ia menambahkan, pengawasan lapangan dilakukan secara berkala agar seluruh pekerjaan memenuhi aspek teknis dan ketepatan waktu.
“Prinsipnya, setiap pembangunan di Denpasar harus membawa dampak positif dan berkelanjutan,” imbuhnya.
Melalui kegiatan Monev ini, Jaya Negara menegaskan arah pembangunan Kota Denpasar bukan sekadar membangun fisik, tetapi membangun nilai, karakter, dan kesejahteraan warga. Dalam konteks politik pembangunan daerah, langkah ini meneguhkan posisi Denpasar sebagai kota yang tumbuh dengan visi inklusif: membangun tanpa meninggalkan akar budaya dan kepentingan rakyat. (kbs)