BerandaDaerahKarangasem Masuk Radar Nasional: Bupati Gus Par Kawal Sinkronisasi Tata Ruang Bali–Nusra...

Karangasem Masuk Radar Nasional: Bupati Gus Par Kawal Sinkronisasi Tata Ruang Bali–Nusra di Forum Kemenko Infra

Foto: Bupati Karangasem, I Gusti Putu Parwata saat menghadiri Forum Koordinasi Penataan Ruang Bali–Nusa Tenggara (Bali–Nusra) yang digelar oleh Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko Infra) di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.

Nusa Tenggara Timur, KabarBaliSatu

Kabupaten Karangasem kembali mencuri perhatian di tingkat nasional. Bupati Karangasem, I Gusti Putu Parwata atau yang akrab disapa Gus Par, hadir mewakili daerahnya dalam Forum Koordinasi Penataan Ruang Bali–Nusa Tenggara (Bali–Nusra) yang digelar oleh Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko Infra) di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.

Forum ini bukan sekadar pertemuan rutin antardaerah, tetapi menjadi ajang strategis untuk menyatukan arah pembangunan wilayah dengan rencana besar pemerintah pusat. Gus Par menegaskan, keikutsertaan Karangasem dalam forum ini sangat penting untuk memastikan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Karangasem selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

Baca Juga  Polemik Masalah Sampah di Bali Memanas, Lanang Perbawa Bela Gubernur Koster: Kritik ke Koster Jangan Pakai Kacamata Buram

“Ini bukan rapat biasa. Forum ini adalah momentum penting untuk mengunci agar arah pembangunan nasional sejalan dengan rencana pembangunan daerah. Kita ingin memastikan Karangasem tidak tertinggal dalam peta besar pembangunan Indonesia Timur,” ujar Bupati Gus Par usai kegiatan.

Dalam forum yang dihadiri oleh perwakilan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota se-Bali, NTB, dan NTT tersebut, dibahas secara mendalam berbagai isu strategis seputar sinkronisasi tata ruang antarwilayah, terutama yang bersinggungan dengan kawasan strategis nasional dan proyek-proyek investasi prioritas.

Menurut Gus Par, sinkronisasi tata ruang menjadi kunci penting untuk menghindari tumpang tindih pemanfaatan lahan, memberikan kepastian hukum bagi investasi, serta memastikan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang berjalan di kawasan timur Bali tetap ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Baca Juga  Walikota Jaya Negara dan Wawali Arya Wibawa Ucapkan Selamat Hari Suci Nyepi Caka 1947, Menyucikan Diri dan Alam Menuju Kehidupan Harmonis

“Pembangunan harus berkelanjutan, demi kesejahteraan rakyat,” tegas Gus Par. “Kita tidak ingin pembangunan yang hanya mengejar angka pertumbuhan, tapi mengabaikan kelestarian alam dan keseimbangan sosial. Karangasem punya potensi besar, tapi harus dikelola dengan visi jangka panjang.”

Ia menambahkan, Karangasem kini siap menjadi bagian penting dari segitiga pertumbuhan ekonomi Bali–NTB–NTT, kawasan yang diproyeksikan pemerintah pusat sebagai episentrum baru pengembangan ekonomi berbasis pariwisata, pertanian, dan industri kreatif.

“Kita akan dorong Karangasem menjadi simpul pertumbuhan ekonomi yang menghubungkan Bali dengan kawasan timur Indonesia. Dengan tata ruang yang jelas dan sinkron dengan pusat, arah pembangunan akan lebih terarah dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ujarnya lagi.

Baca Juga  NasDem Bali Gelar Piodalan dan Rapat Koordinasi Wilayah, Siap Songsong Rakernas di Makassar

Forum ini juga menegaskan komitmen Kemenko Infra untuk memperkuat koordinasi lintas sektor dalam pengelolaan ruang wilayah di kawasan Bali–Nusra, agar pembangunan di setiap daerah saling terhubung, tidak tumpang tindih, dan berorientasi pada keberlanjutan.

Dengan langkah ini, Karangasem bukan sekadar menjadi peserta dalam forum pembangunan nasional, tetapi muncul sebagai pemain penting dalam peta pertumbuhan kawasan timur Indonesia, membawa semangat baru untuk membangun daerah dengan berpijak pada keseimbangan antara ekonomi, lingkungan, dan kesejahteraan rakyat. (kbs)

Berita Lainnya

Berita Terkini