Foto: Suasana Universitas Terbuka (UT) menggelar pengabdian masyarakat di Desa Terunyan, Kabupaten Bangli.
Bangli, KabarBaliSatu
Universitas Terbuka (UT) telah berhasil menyelesaikan inisiatif pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk melestarikan warisan budaya Desa Terunyan, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali melalui etnopedagogi digital. Program yang dilaksanakan sepanjang tahun 2025 ini, berfokus pada pengintegrasian nilai-nilai budaya lokal ke dalam pendidikan sekolah dasar menggunakan alat-alat digital inovatif.
Terunyan, yang dikenal dengan tradisi dan adat istiadatnya yang unik, menghadapi tantangan dalam mempertahankan identitas budayanya di tengah arus globalisasi. Inisiatif UT ini berupaya mengatasi hal ini dengan memberdayakan guru dan siswa setempat dengan keterampilan untuk membuat dan memanfaatkan konten digital yang mencerminkan kekayaan warisan desa.
Sorotan Utama:
Pelatihan Literasi Digital: UT memberikan pelatihan komprehensif kepada guru dan siswa tentang teknologi digital, termasuk pembuatan konten digital yang relevan secara budaya.
Konten Etnopedagogi Interaktif: Proyek ini mengembangkan berbagai sumber daya digital seperti video, gambar, dan materi pembelajaran interaktif yang menampilkan nilai-nilai budaya Terunyan.
Kurikulum Integrasi: Sumber daya digital diintegrasikan ke dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari di sekolah dasar setempat (SDN 1 dan SDN 2 Terunyan), dengan dukungan berkelanjutan dari tim UT dan staf sekolah.
Keterlibatan Masyarakat: Program ini juga melibatkan orang tua dan anggota masyarakat, mendorong mereka untuk mendukung penggunaan teknologi dalam pendidikan dan mempromosikan nilai-nilai budaya lokal.
Model Berkelanjutan: UT mengembangkan model pembelajaran berkelanjutan yang dapat digunakan secara mandiri oleh guru dan siswa, dengan fleksibilitas untuk pengembangan di masa depan.
Dampak Nyata:
Inisiatif ini telah menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam meningkatkan minat siswa dalam belajar, memperdalam pemahaman mereka tentang budaya lokal, dan memberdayakan guru untuk menyampaikan pelajaran yang relevan dan menarik.
Ketua tim, Drs. Wayan Meter, M.Pd. menekankan pentingnya inisiatif ini dalam melestarikan identitas budaya unik Terunyan. “Dengan mengintegrasikan teknologi digital dengan budaya lokal, kita dapat menginspirasi generasi muda untuk menghargai dan melestarikan warisan mereka,” ujarnya.
Program ini juga mengatasi kekhawatiran tentang keberlanjutan ritual tradisional, seperti tari Barong Brutuk, dengan membuat materi pendidikan yang menjelaskan makna penting dari praktik-praktik ini kepada generasi muda.
Arah Masa Depan:
Berdasarkan keberhasilan program ini, UT berencana untuk terus mendukung Desa Terunyan melalui peningkatan infrastruktur dan pelatihan berkelanjutan. Universitas berharap bahwa inisiatif ini akan menjadi model bagi daerah lain yang berupaya melestarikan warisan budaya mereka melalui pendekatan pendidikan yang inovatif.
Tentang Universitas Terbuka:
Universitas Terbuka berkomitmen untuk mendukung pengembangan masyarakat dan pelestarian budaya melalui inisiatif pendidikan yang inovatif. (kbs)