Foto: Pelantikan jajaran pengurus baru Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Bali periode 2025–2029, Jumat (10/10/2025), di Aula KONI Bali, oleh Pengurus Pusat Pordasi Indonesia.
Denpasar, KabarBaliSatu
Setelah melalui proses transformasi besar-besaran di tingkat nasional, Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Bali resmi bangkit dan menatap era baru. Kebangkitan itu ditandai dengan pelantikan jajaran pengurus baru periode 2025–2029, Jumat (10/10/2025), di Aula KONI Bali, oleh Pengurus Pusat Pordasi Indonesia.
Transformasi organisasi Pordasi kini membuahkan empat federasi nasional baru: Pacu, Equestrian, Polo, dan Berkuda Memanah. Keempatnya lahir sebagai hasil keputusan Musyawarah Nasional XIV Pordasi 2024 yang digelar di Jakarta pada 13–15 November 2024, dan dilanjutkan dengan pelantikan federasi nasional oleh Ketum KONI Pusat, Letjen TNI (Purn) Marciano Norman, pada 25 November 2024.
Ketua Umum PP Pordasi Pacu Teddy Soediro melantik Ida Ayu Rai Laksmi, S.H. sebagai Ketua Pengprov Pordasi Bali Pacu. Kemudian, PP Pordasi Equestrian melalui Dewi Larasati, S.H. mengukuhkan Audira Hamidjojo beserta jajarannya. Untuk cabang Polo, pelantikan dilakukan oleh PP Pordasi Polo H. Muhammad Bunyamin melalui Sekjen Hendra Sukanto, dengan Dr. Made Bagus Kertha Negara, S.Sos., MBA. sebagai ketua terpilih. Sementara untuk Berkuda Memanah, langsung dilantik oleh Ketum PP Pordasi Berkuda Memanah Triwatty Marciano, dengan Ida Ayu Rai Laksmi, S.H. kembali dipercaya memimpin.
Dalam sambutannya, Ida Ayu Rai Laksmi menegaskan bahwa Pordasi bukan sekadar wadah olahraga, melainkan panggilan jiwa yang mengandung cinta dan pengabdian. Ia berkomitmen membawa Pordasi Bali menuju prestasi global dengan manajemen profesional dan semangat kolaboratif.
“Saya ingin Pordasi Bali menjadi simbol kebanggaan nasional. Mari kita bangun super team, bukan superman,” ujarnya penuh semangat.
Sementara itu, Ketua KONI Bali I Gusti Ngurah Oka Darmawan, S.H. mengingatkan agar pengurus baru dapat mengangkat prestasi olahraga berkuda sejajar dengan cabang lain di bawah KONI Bali.
“Pordasi Bali selama ini belum menunjukkan performa terbaiknya. Semoga pengurus baru mampu membawa perubahan nyata,” katanya.
Dari tingkat pusat, Ketum Pordasi Berkuda Memanah Triwatty Marciano menekankan bahwa olahraga berkuda bukan sekadar kompetisi, melainkan warisan budaya yang mengajarkan keberanian, ketepatan, dan kecepatan — nilai-nilai yang membentuk karakter bangsa.
“Mengembangkan olahraga berkuda berarti menyiapkan generasi muda yang tangguh dan berkarakter,” tegasnya.
Triwatty juga menilai Bali memiliki potensi besar menjadikan olahraga berkuda sebagai bagian dari sport tourism, yang tidak hanya melahirkan atlet berprestasi, tetapi juga memberi nilai tambah bagi ekonomi daerah.
“Saya yakin periode 2025–2029 ini akan menjadi masa kebangkitan Pordasi Bali. Dukungan pemerintah akan sangat menentukan,” pungkasnya.
Dengan semangat baru dan struktur organisasi yang lebih solid, Pordasi Bali kini menatap masa depan dengan tekad kuat: menjadikan Bali pusat prestasi dan kebanggaan olahraga berkuda Indonesia. (kbs)